Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Akun ini dikelola Akbar Fauzan, S.Pd.I

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Saran untuk Kemdikbud: 5 Hari Belajar, 1 Hari untuk Pelatihan Guru

20 Februari 2024   03:21 Diperbarui: 21 Februari 2024   08:57 756
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Supaya guru bisa tetap fokus mengajar dan mendidik generasi penerus bangsa. Supaya pendidikan makin maju. (foto Akbar Pitopang)

Pelatihan-pelatihan tersebut memberikan kesempatan bagi guru untuk mengikuti perkembangan terbaru dalam bidang pendidikan, memperbaharui pengetahuan dan keterampilan guru, serta memperluas wawasan tentang pendekatan pengajaran bagi anak didik.

Meskipun tidak langsung dapat dipastikan sejauh mana pelatihan tersebut akan diterapkan oleh guru dan seberapa besar dampaknya pada peserta didik, namun adanya upaya untuk terus meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru merupakan langkah positif.

Ada guru yang setuju, karena apa?

Di satu sisi, ada yang menganggap bahwa pelatihan dan pengembangan diri merupakan hal yang penting bagi peningkatan kualitas pendidikan.

Pentingnya pengembangan diri guru sebagai kunci kesuksesan dalam meningkatkan mutu pendidikan. Dan meyakini akan menghasilkan tenaga pendidik yang lebih kompeten dan berkomitmen, yang pada gilirannya akan memberikan dampak positif pada kualitas pembelajaran di kelas. 

Selain itu, guru yang mendukung juga menilai bahwa PMM dan kebijakan sejenisnya memberikan akses yang lebih luas bagi guru dimanapun berada maupun bagi komunitas belajar. Yang mana sebelumnya sulit untuk mengakses pelatihan dan sumber inspirasi tentang pendidikan.

Lalu, bagi yang kontra, apa sebab?

Nah, ada beberapa poin alasan dibalik adanya respon negatif, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Merasa bahwa tuntutan ini menjadi beban tambahan bagi para guru yang sebenarnya telah sibuk dengan tugas-tugas pokoknya yakni mengajar dan mendidik generasi penerus.

  2. Para kritikus menganggap kebijakan ini sebagai bentuk tindakan paksaan yang tidak mempertimbangkan situasi nyata di lapangan yang dialami secara langsung oleh guru. 

  3. Mereka menyuarakan kekhawatiran tentang beban tambahan atau pengorbanan yang diberikan oleh guru, baik dari segi waktu maupun tenaga dan biaya. 

  4. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun