Perbandingan ini menunjukkan bahwa pemerintah dan masyarakat di negara-negara tetangga telah mengakui peran penting para guru dalam pembangunan bangsa dan telah memberikan perhatian yang cukup untuk meningkatkan kesejahteraan guru.Â
Hal ini menjadi sebuah tantangan bagi Indonesia untuk terus meningkatkan upaya dalam memberikan perhatian dan penghargaan yang setara terhadap para pendidik. Agar guru dapat bekerja dengan penuh dedikasi dan semangat tanpa harus terbebani oleh masalah finansial.
Ada lagi nih.. Sekarang coba kita bandingkan antara gaji guru dengan penghasilan penjaga atau penjual makanan di kantin sekolah.
Perbandingan antara gaji guru di Indonesia dengan pendapatan penjaga kantin di sekolah memang menjadi gambaran yang menggugah.Â
Sangat disayangkan melihat bahwa pendapatan penjaga kantin bahkan bisa jauh melampaui gaji yang diterima oleh para guru, baik itu guru honorer maupun guru ASN.
Sementara para guru harus berjuang dengan gaji yang jauh dibawah standar kesejahteraan, penjaga kantin atau penjual makanan di sekolah bisa menghasilkan pendapatan yang cukup signifikan, bahkan mencapai angka yang mengejutkan seperti 1.500.000 per hari.
Kenapa bisa dibilang penghasilan penjaga kantin lebih besar dibanding gaji guru honorer bahkan gaji guru ASN sekalipun? Coba simak cara perhitungannya.
Misalnya ada sekolah yang memiliki 12 rombel dengan jumlah siswa minimal 300 orang. masing-masing siswa mungkin akan menghabiskan uang jajannya sebesar 5000 rupiah. maka hasilnya adalah 1.500.000.
Itu baru kemungkinan terkecilnya saja. Bagaimana jika di sekolah lain ada yang sampai 18 rombel dan misalnya jumlah siswanya di atas 500 orang.
Dan bisa saja siswa jajan di kantin lebih besar jumlah nominalnya. Kadang kebanyakan orangtua zaman now ngasih uang jajan ke anak bisa sampai 10 ribu bahkan lebih setiap harinya.