Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Best Teacher 2022 dan Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Kritik terhadap Kinerja KPPS Pemilu 2024: Pelajaran untuk Masa Depan Demokrasi

14 Februari 2024   17:07 Diperbarui: 16 Februari 2024   16:45 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beruntung saya bisa nyoblos pada Pemilu 2024 ini. (foto Akbar Pitopang)

Alhamdulillah, dengan perasaan syukur saya menyambut kesempatan berharga untuk memanfaatkan hak suara saya dalam Pemilu 2024. Beberapa hari sebelumnya, kegelisahan merayapi pikiran saya ketika saya mulai mengkhawatirkan kemungkinan gagal untuk memilih. 

Lantaran saya tidak mendapatkan undangan DPT karena perpindahan domisili ke kecamatan yang berbeda dalam satu kota, menjadi penyebab utama kecemasan tersebut. Namun, dengan semangat mencari solusi dan pencerahan yang diberikan oleh rekan guru honorer yang menjadi anggota KPPS, akhirnya saya dapat menunaikan kewajiban saya sebagai warga negara dengan memilih.

Tidak hanya merasakan kelegaan atas kesempatan untuk memilih, saya juga melakukan pengamatan kritis terhadap pelaksanaan Pemilu 2024 ini. 

Fokus saya tertuju pada efektivitas pelaksanaan tugas dari anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dalam menjalankan peran mereka mensukseskan pemilu ini. 

Melalui pengamatan langsung, saya menyadari bahwa meskipun ada upaya sungguh-sungguh dari para anggota KPPS, namun masih terdapat cacat-cacat yang signifikan dalam pelaksanaan tugas mereka. 

Menurut saya, cacat-cacat ini memiliki potensi untuk menghambat partisipasi pemilih dan bahkan dapat berakibat fatal dalam proses pemilu.

Hal ini terlihat dari beberapa insiden di tempat pemungutan suara yang saya saksikan, dimana kurangnya koordinasi dan komunikasi di antara anggota KPPS menjadi masalah serius yang mempengaruhi efisiensi proses pemungutan suara.

Hal ini menciptakan hambatan-hambatan yang tidak perlu bagi pemilih dan dapat menyebabkan frustasi serta penurunan antusiame terhadap proses pemilu.

Suasana di TPS dan kinerja para petugas KPPS. (foto Akbar Pitopang)
Suasana di TPS dan kinerja para petugas KPPS. (foto Akbar Pitopang)

Peran petugas KPPS yang efektif dalam Pemilu

Pemilihan petugas yang cekatan dan berpengalaman menjadi kunci penting dalam menjamin kelancaran proses pemilu. Pengalaman saya saat berada di tempat pemungutan suara juga menegaskan hal ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun