Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK, Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Jadilah "Duta Lingkungan Sustainable" Versi Dirimu

2 Februari 2024   17:06 Diperbarui: 2 Februari 2024   17:07 615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Program Bank Sampah di sekolah. (Dokpri)

Begitu pula dalam aktivitas mencuci piring atau pakaian. Mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya dan beralih ke opsi yang lebih alami adalah cara untuk mendukung keberlanjutan. 

Memastikan tidak ada sisa makanan yang dibuang saat makan, serta memilah sampah antara organik dan anorganik di dapur, menjadi langkah kecil namun signifikan dalam mengurangi limbah.

Pemanfaatan energi matahari untuk mengeringkan pakaian adalah tindakan sederhana yang berdampak besar. Selain itu, mengelola penggunaan perangkat elektronik dengan bijak, seperti mematikannya ketika tidak digunakan, dapat membantu mengurangi konsumsi listrik dan jejak karbon kita.

Meskipun terdengar sepele, implementasi langkah-langkah tersebut mungkin belum menjadi kebiasaan bagi semua orang. Hal-hal sederhana ini adalah fondasi dari aksi nyata dalam menjaga keberlanjutan lingkungan. 

Setiap individu, ketika melakukan langkah kecil ini di rumah, secara perlahan membentuk budaya peduli lingkungan yang dapat menyebar ke masyarakat luas. Setiap langkah kecil di rumah memiliki dampak besar untuk masa depan bumi.

Dipraktekkan di sekolah

Langkah-langkah kecil yang diambil di rumah dapat menjadi landasan untuk memperluas dampak positif hingga ke lingkungan sekolah. Bekerjasama dengan orang tua, sekolah dapat menjadi wahana untuk melatih dan memperkuat kesadaran lingkungan pada anak sejak dini. 

Anak sekolah memesan sarapan menggunakan tempat makannya sendiri. (Dokpri)
Anak sekolah memesan sarapan menggunakan tempat makannya sendiri. (Dokpri)

Salah satu upaya nyata adalah mengajarkan anak-anak untuk membawa bekal makanan dari rumah, mengurangi penggunaan kemasan sekali pakai yang berkontribusi pada tumpukan sampah plastik dan kertas.

Pentingnya pendidikan lingkungan dapat diwujudkan melalui berbagai program sekolah berwawasan lingkungan, salah satunya adalah program Adiwiyata. Program ini menjadi sarana untuk membangun kesadaran dan tanggung jawab lingkungan di kalangan siswa. 

Program Bank Sampah di sekolah. (Dokpri)
Program Bank Sampah di sekolah. (Dokpri)

Dengan melibatkan siswa dalam kegiatan-kegiatan seperti pengelolaan sampah atau kampanye lingkungan dapat membentuk karakter yang peduli pada lingkungan sejak dini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun