Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK, Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Waspada Penculikan, Simak Pengalaman dan Tips Liburan Aman Bareng Anak

21 Desember 2023   18:08 Diperbarui: 23 Desember 2023   15:33 639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selalu bersamai anak dalam momen liburan di tempat wisata yang dikunjungi. (foto Akbar Pitopang)

Kehidupan berumah tangga menjadi perjalanan penuh makna saat Allah SWT memberikan anugerah terindah, yakni anak-anak. 

Anak adalah cermin kebahagiaan dan keberkahan, menjadikan rumah tangga sebagai panggung kisah yang terukir dalam setiap langkah tumbuh kembang si kecil. 

Dalam momen-momen liburan saat sekolah sudah libur, maka keluarga menjadi satu kesatuan dengan memanfaatkan waktu berharga bersama untuk menciptakan kenangan tak terlupakan.

Bagi setiap orangtua, menjadikan liburan sebagai momentum berkumpul bersama anak-anak adalah komitmen upaya untuk memberikan yang terbaik. 

Para orangtua dengan senang hati mengajak anak-anak menjelajahi tempat-tempat wisata, mengeksplorasi wahana yang ada, guna memberikan pengalaman berharga bagi anak. 

Setiap momen liburan diharapkan dapat mengokohkan ikatan keluarga. Tak hanya sebagai rekreasi semata, liburan bersama menjadi wadah penting dalam mempererat tali kasih orangtua dan anak.

Di tengah kesibukan sehari-hari, liburan menghadirkan momen santai untuk bersama-sama mengeksplorasi dunia. Berkunjung ke tempat-tempat wisata menjadi pengalaman berharga yang tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga pembelajaran bagi si anak. 

Akan tetapi, masa liburan yang seharusnya menjadi momen yang dipenuhi dengan keceriaan, terkadang diselubungi ketakutan akan kasus penculikan anak. 

Khususnya bagi orangtua yang memiliki anak ASIK (Aktif, Sehat, pIntar, dan Kreatif) maka ketakutan ini bisa menjadi bayang-bayang kelam yang menghantui kegembiraan liburan. 

Anak ASIK, dengan karakteristiknya yang penuh energi, selalu bergerak tanpa henti, dan sulit diam, mungkin membuat orangtua khawatir akan kehilangan kendali pengawasan. 

Bila memiliki anak yang senantiasa aktif akan membuat liburan menjadi batal karena kekhawatiran orangtua bila anak rawan lepas dari pengawasan? Tentu saja tidak, alias liburan harus tetap jalan. 

Liburan bareng anak ASIK memang memerlukan persiapan ekstra, namun bukan berarti harus berakhir dengan pembatalan rencana. 

Sebaliknya, dengan pendekatan yang bijaksana, liburan dapat tetap berlangsung penuh kegembiraan dan tanpa rasa takut yang berlebihan.

Sebagai orangtua yang telah merasakan pengalaman luar biasa ini, saya ingin berbagi tips yang berguna untuk memastikan liburan tetap menyenangkan dan aman bersama anak yang penuh energi.

Pengalaman berlibur bersama keluarga dan anak balita yang aktif bergerak penuh energi. (foto Akbar Pitopang)
Pengalaman berlibur bersama keluarga dan anak balita yang aktif bergerak penuh energi. (foto Akbar Pitopang)

Berlibur bersama anak ASIK (Aktif, Sehat, Pintar, dan Kreatif) memang membutuhkan perhatian lebih besar, namun dengan beberapa tips berikut, kita dapat memastikan liburan tetap menyenangkan dan aman:

1. Pilih destinasi yang ramah anak dan keluarga

Saat memilih tempat wisata, pastikan destinasi tersebut memiliki area ruang terbuka yang memudahkan pemantauan ke segala penjuru, sehingga orangtua dapat dengan nyaman mengawasi anak untuk bermain dan menjelajah.

Memilih destinasi yang ramah keluarga dan menyediakan area bermain yang aman dapat membantu mengurangi kekhawatiran. 

Pilihlah tempat-tempat yang mengerti kebutuhan anak ASIK, sehingga mereka dapat tetap aktif bergerak dengan leluasa dan aman. 

Perencanaan kegiatan selama berada di tempat wisata yang melibatkan anak secara positif juga dapat membantu mengalihkan perhatian mereka dari potensi bahaya atau hal diluar planning.

Agar liburan tetap menyenangkan, pilih destinasi yang ramah keluarga dan menyediakan area untuk istirahat juga perlu diperhatikan.

Sehingga anak memiliki waktu untuk melepaskan energi yang selalu full sambil orangtua/keluarga dapat merencanakan kegiatan bersama dengan lebih baik.

2. Pilihan wisata edukasi

Tidak hanya destinasi populer atau yang viral, orangtua juga dapat mengajak anak ke destinasi wisata edukasi. Karena liburan keluarga ke tempat wisata edukasi juga membuka ruang untuk menjalin keakraban antar anggota keluarga. 

Anak belajar tentang keanekaragaman budaya, keindahan alam, ataupun tentang sejarah tempat yang dikunjungi. Inilah contoh pendidikan luar sekolah tanpa batas yang sangat menarik.

Saat-saat bersama sambil berinteraksi dengan wahana edukasi yang tersedia menjadi waktu yang berharga untuk berbicara, berbagi tawa, dan mengenali lebih dalam satu sama lain. 

Ini adalah kesempatan emas untuk menguatkan ikatan keluarga, menjadikan hubungan orangtua dan anak lebih dari sekadar hubungan keluarga, tetapi juga persahabatan yang erat melalui cara mempelajari hal/pengetahuan baru bersama-sama.

Sebagai wujud keluarga yang berbahagia, memanfaatkan waktu liburan untuk mengunjungi tempat-tempat wisata edukasi adalah investasi yang tak ternilai. 

Anak-anak tumbuh dengan kenangan penuh kebahagiaan dan cinta dari orangtua. Liburan bersama menjadi perjalanan berharga yang membentuk karakter anak-anak menjadi pribadi yang tangguh dan penuh cinta kasih.

3. Ingatkan anak untuk tidak jauh dari orangtua

Liburan bersama anak yang aktif harus diawali dengan komunikasi terbuka yang menjadi kunci sukses liburan. 

Jelaskan pada anak tentang pentingnya menjaga keselamatan dan keamanan diri serta bagaimana mereka dapat membantu menjaga diri mereka sendiri. 

Tanamkan pemahaman bahwa keamanan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya orangtua melainkan harus ada upaya dari sang anak.

Ajak anak berbicara tentang rencana liburan, tetapi juga sampaikan aturan tentang pentingnya tetap berada di dekat orangtua. 

Liburan adalah saat yang tepat untuk memberikan pemahaman kepada anak tentang bagaimana mewujudkan keselamatan dengan konsep yang menghibur.

Selalu ingatkan anak untuk tetap bergerak dekat dan tidak berjauhan dari orangtua. Penerapan aturan ini membantu meminimalkan risiko kehilangan kendali demi memberikan rasa aman kepada anak selama liburan.

Selalu bersamai anak dalam momen liburan di tempat wisata yang dikunjungi. (foto Akbar Pitopang)
Selalu bersamai anak dalam momen liburan di tempat wisata yang dikunjungi. (foto Akbar Pitopang)

4. Ingatkan anak membatasi interaksi dengan orang asing

Selama berlibur, pastinya kita akan berjumpa dengan banyak orang atau dengan sesama pengunjung tempat wisata yang dikunjungi.

Namun melibatkan anak dalam percakapan tentang keselamatan adalah kunci penting. Jelaskan dengan tegas bahwa mereka tidak boleh mengikuti orang asing, bahkan jika orang tersebut menawarkan sesuatu yang menarik. 

Tentu saja anak harus belajar membatasi interaksi dengan orang asing yang ditemui selama dalam perjalanan atau berada di tempat wisata. 

Prinsip ini bukan mengajarkan anak untuk anti-sosial. melainkan ini dapat membantu melindungi anak dari potensi bahaya seperti hipnotis atau penipuan.

Meskipun anak ASIK selalu bergerak tanpa henti, namun orangtua tidak boleh menyerah atau mengabaikan untuk mengajarkan anak tentang keselamatan pribadi. 

Berbicaralah dengan anak tentang pentingnya menjaga jarak dengan orang asing sebagai bentuk kewaspadaan. serta memberikan contoh situasi dimana anak harus lebih berhati-hati.

Juga, ajarkan anak tentang prinsip keamanan pribadi dengan tidak meninggalkan kelompok/rombongan tanpa memberitahu orangtua. Bukan untuk membuat anak merasa takut, melainkan langkah preventif untuk melindungi mereka.

Sebaliknya, anak perlu diajarkan berinteraksi dengan petugas keamanan atau pihak pengelola tempat wisata.

5. Lengkapi kebutuhan dasar anak 

Pastikan orangtua membawa segala kebutuhan dasar anak, seperti bekal makanan, minuman, pakaian, hingga mainan kesayangan anak. 

Dengan melengkapi kebutuhan tersebut, orangtua dapat mengurangi kecenderungan anak untuk berkeliaran mencari sesuatu. 

Perlengkapan keselamatan juga tak boleh diabaikan. Pastikan anak dilengkapi dengan tanda pengenal yang mencakup informasi kontak orangtua dalam keadaan darurat. 

Untuk anak yang sudah mampu mengoperasikan hp, maka tidak ada salahnya orangtua membekali anak dengan hp agar anak bisa menghubungi atau mengirimkan pesan pada orangtua.

6. Hindari orangtua yang terlalu sibuk sendiri 

Saat liburan, hindari kesibukan yang dapat mengurangi kewaspadaan orangtua. Janganlah orangtua menjadi terlalu sibuk sendiri dengan ponsel atau aktivitas seperti swafoto yang dapat membuat orangtua kehilangan fokus pada keberadaan anak. 

Utamakan interaksi dengan anak dan keluarga. dan berikan perhatian penuh saat bersama anak.

Karena dalam setiap momen liburan, kebahagiaan anak-anak menjadi fokus utama. Orangtua dengan penuh kepedulian dan antusiasme mengamati keceriaan yang terpancar di wajah anak. 

Untuk meminimalkan risiko, selalu awasi anak dengan cermat terutama di tempat-tempat yang sedang ramai atau menjadi pusat perhatian pengunjung. 

Momen-momen bersama keluarga menjadi simbol kebersamaan yang mendalam dan menjadi bekal berharga dalam perjalanan hidup sang anak. 

Setiap cerita yang tertoreh dari liburan menjadi bagian dari catatan indah yang akan diingat anak sepanjang masa hidupnya.

Orangtua wajib selalu mengawasi dan memantau pergerakan anak saat liburan. (foto Akbar Pitopang)
Orangtua wajib selalu mengawasi dan memantau pergerakan anak saat liburan. (foto Akbar Pitopang)

Itulah tips pendekatan yang cermat dan penuh persiapan untuk momen liburan bersama anak ASIK yang dapat menjadi pengalaman liburan yang selalu mengesankan. 

Hadapi tantangan dan berita kasus penculikan anak dengan kepala dingin dan bersiaplah untuk menjelajahi dunia bersama anak-anak selama liburan sekolah kali ini.

Dengan perencanaan yang matang dan pemahaman yang baik antara orangtua dan anak, liburan bersama anak dapat menjadi pengalaman yang tak terlupakan tanpa harus mengorbankan keamanan. 

Keselamatan anak selama liburan adalah prioritas utama. namun itu tidak harus mengurangi kegembiraan dan kebebasan anak untuk mengeksplorasi dunia di sekitar mereka. 

Liburan yang baik adalah saat di mana keamanan dan kesenangan saling melengkapi. 

Inilah saatnya untuk menciptakan kenangan berharga bersama keluarga dan anak-anak, sambil tetap menjaga kebahagiaan dan keamanan sang anak yang penuh semangat.

Selamat berlibur!

*****
Salam berbagi dan menginspirasi.
== Akbar Pitopang ==

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun