Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Hari Guru Nasional 2023: Memahami Tantangan dan Peluang Kolaborasi Membentuk Masa Depan Pendidikan

25 November 2023   00:50 Diperbarui: 26 November 2023   17:02 1113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berkolaborasi dalam meraih tujuan pendidikan dan Merdeka Belajar dimulai sejak masa awal dan sedini mungkin. (ilustrasi Kompas.id)

Hari ini, 25 November, kita merayakan Hari Guru Nasional 2023 yang juga bersanding dengan HUT PGRI ke-78. Euforia yang menyertai momen ini bukan sebagai ungkapan kegembiraan semata, tetapi sebagai panggilan untuk merenung dan meresapi peran guru dalam membangun masa depan pendidikan Indonesia.

Tema tahun ini yakni "Bergerak Bersama Rayakan Merdeka Belajar" adalah pesan yang harus kita resapi maknanya secara mendalam. Kata kunci yang memegang peran sentral adalah kolaborasi dan kesadaran bersama. Hal ini bukan sekadar klise, melainkan sebuah dorongan untuk menjalankan semangat pendidikan dengan konsep "Merdeka Belajar."

Pentingnya kolaborasi tercermin dalam menyadari sebuah kenyataan bahwa proses pendidikan atau mendidik tidak dapat dipikul hanya di pundak seorang guru. Sebuah proses pembelajaran yang sukses membutuhkan keterlibatan semua pihak, mulai dari guru, siswa, orang tua, hingga pemerintah. 

Dunia pendidikan Indonesia belakangan ini terasa terbebani oleh berbagai masalah, banyak sekali PR yang harus diselesaikan bersama.

Oleh karena itu, sebagai refleksi Hari Guru Nasional 2023, kita harus bersama-sama mengatasi permasalahan tersebut. Langkah konkretnya adalah meningkatkan kolaborasi antara guru dan orangtua. Keberhasilan memajukan sistem pendidikan tidak hanya membutuhkan kerja keras, tetapi juga perhatian, kepekaan, dan kepedulian bersama.

Kepekaan dan kepedulian diperlukan agar setiap kasus dan permasalahan dapat diidentifikasi dengan cepat dan diatasi secara tepat. Tidak boleh ada ruang bagi sikap acuh tak acuh terhadap permasalahan pendidikan, karena setiap anak berhak mendapatkan pendidikan yang berkualitas.

Dengan kesadaran bersama akan pentingnya memajukan pendidikan dan menyelesaikan PR serta dosa-dosa pendidikan, kita dapat membentuk lingkungan yang mendukung perkembangan setiap generasi. 

Merupakan panggilan bagi kita semua untuk bergerak bersama dengan tujuan memberikan masa depan yang lebih baik melalui pendidikan yang berkualitas dan inklusif.

Mendidik anak dalam perencanaan parenting dan pendidikan

Mendidik anak/siswa memang merupakan perjalanan yang penuh tantangan dan sekaligus ada kebahagiaan tersendiri. Dalam menghadapi makhluk hidup yang dibekali dengan akal dan perasaan (baca: anak bangsa) diperlukan strategi yang matang untuk mencapai tujuan dari proses mendidik tersebut. 

Kesadaran akan tanggung jawab bersama antara sekolah, guru, dan orangtua menjadi kunci utama keberhasilan dalam mendidik anak.

Memunculkan sebuah paradigma dalam mendidik anak bahwa orangtua sebagai mentor, teman, dan pembimbing dalam perkembangan anak. Oleh karena itu, orangtua perlu memiliki tanggung jawab yang lebih besar dalam memastikan anak-anaknya tumbuh dan berkembang dengan optimal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun