Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Akun ini dikelola Akbar Fauzan, S.Pd.I

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Peran Pendidikan terhadap Demografi dan Visi Politik Generasi Muda

28 Oktober 2023   11:21 Diperbarui: 30 Oktober 2023   10:57 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Upacara peringan Sumpah Pemuda 2023 di sekolah dasar di Pekanbaru. (Foto Akbar Pitopang)

Tak terasa, pada tahun 2023 ini, Sumpah Pemuda telah berkumandang selama 95 tahun lamanya. Sebuah momentum berharga untuk merenung dan mengapresiasi perjalanan panjang bangsa ini tentang perjuangan dan kemerdekaan. 

Usia yang kini mungkin dianggap sebagai usia sepuh, namun justru menjadi sumber semangat yang abadi bagi generasi muda Indonesia. Sumpah Pemuda tidak sekadar menjadi lembaran sejarah, melainkan landasan kuat yang selalu memotivasi pemuda untuk bersama majukan Indonesia.

Indonesia telah lama merdeka dari penjajahan atau kolonialisme. Namun, semangat dari Sumpah Pemuda tidak pernah pudar. Pesan dan nilai-nilai yang terkandung dalam sumpah tersebut telah diwariskan dari generasi ke generasi. 

Dengan penuh semangat dan tekad, pemuda-pemudi Indonesia terus menghidupkan makna sejati dari sumpah tersebut. Mereka adalah pewaris tahta perjuangan para pahlawan.

Peringatan hari Sumpah Pemuda hendaknya tidak sekadar menjadi seremonial dan euforia belaka. Harus ada refleksi dan komitmen yang kuat untuk meneruskan perjuangan. 

Generasi muda Indonesia, yang kini berada dalam dinamika kehidupan yang penuh dengan tantangan dan problematika, harus memahami bahwa semangat Sumpah Pemuda adalah pilar utama yang memegang teguh identitas dan persatuan bangsa.

Melalui semangat Sumpah Pemuda, pemuda-pemudi Indonesia diingatkan untuk selalu menjaga kebhinekaan yang menjadi ciri khas bangsa ini. Meskipun beragam suku, agama, dan budaya, Sumpah Pemuda mengajarkan kita untuk bersatu. 

Semangat persatuan dan kesatuan adalah kunci untuk menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi saat ini, seperti kemajuan teknologi, isu-isu lingkungan, dan dinamika sosial-politik yang kompleks.

Generasi muda harus mengambil inspirasi dan perjuangan mengubah semangat itu menjadi tindakan nyata untuk memajukan Indonesia. Pendidikan, inovasi, kewirausahaan, dan pengabdian kepada masyarakat harus menjadi landasan dalam mewujudkan cita-cita Sumpah Pemuda.

Sebagai negara dengan populasi pemuda dan generasi muda yang besar, Indonesia memiliki potensi besar untuk mencapai kemajuan yang luar biasa. Namun, potensi tersebut harus diarahkan dengan baik dan dikelola dengan bijak. 

Sumpah Pemuda adalah panduan yang abadi dan tetap relevan, mengingatkan kita bahwa dengan semangat, persatuan, dan kerja keras, kita dapat mencapai tujuan yang telah digariskan oleh para pendahulu.

Pendidikan memegang peranan penting dalam mewujudkan pemuda yang siap maju bersama untuk kepentingan Indonesia. (Shutterstock/Ibenk_88 via Kompas.com)
Pendidikan memegang peranan penting dalam mewujudkan pemuda yang siap maju bersama untuk kepentingan Indonesia. (Shutterstock/Ibenk_88 via Kompas.com)

Peran pendidikan membangun pemuda yang kompeten dan berdaya saing

Negara yang berdaulat dan berkemajuan adalah impian setiap bangsa. Namun, untuk mewujudkannya, perlu pemuda yang unggul, pemuda yang mampu menjadi agen perubahan positif. 

Pemuda adalah ujung tombak kemajuan, dan peran mereka tidak bisa dianggap enteng. Namun, menciptakan pemuda yang sesuai dengan cita-cita ini tidaklah mudah. Ini adalah hasil dari upaya panjang dan konsisten dalam bidang pendidikan yang memberikan pengalaman edukasi yang berarti kepada generasi penerus perjuangan.

Pendidikan memegang peranan kunci dalam membentuk karakter dan kompetensi pemuda. Di era Kurikulum Merdeka, pendekatan pendidikan telah mengalami perubahan dan pembaruan. 

Terdapat enam dimensi penting yang menjadi landasan dalam membentuk pemuda yang berkualitas. Pertama, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta berakhlak mulia. Dimensi ini mengajarkan nilai-nilai moral yang kuat, yang akan menjadi pijakan etika dalam hidup pemuda.

Dimensi mandiri menekankan pentingnya pemuda menjadi individu yang mampu mengatasi tantangan dengan kemandirian. Dimensi ketiga, bergotong-royong mengajarkan kerjasama berkontribusi dalam masyarakat. Ini membentuk pemuda yang peduli terhadap sesama dan lingkungan sekitar.

Berkebinekaan global, mengekspos peran pemuda di dunia yang lebih luas. Untuk membuka pemahaman tentang perbedaan bahwa keragaman adalah kekayaan, bukan hambatan dalam dunia yang semakin terhubung. 

Bernalar kritis, dimensi untuk membentuk pemuda yang mampu berpikir kritis dan analitis. Generasi muda diajarkan untuk tidak hanya menerima informasi begitu saja, tetapi juga memahami, mengevaluasi dan memvalidasi kebenaran dari apa yang mereka pelajari. 

Terakhir, dimensi kreatif. Pemuda harus didorong untuk berpikir kreatif, mencari solusi untuk permasalahan yang dihadapi. Kreativitas adalah kunci untuk menghadapi tantangan yang semakin kompleks di dunia modern seperti saat ini.

Pendidikan adalah kunci untuk membangun pemuda yang berkualitas, yang akan membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah dan berkemajuan. 

Ini adalah tugas kita bersama untuk mendidik dan membentuk pemuda yang unggul, pemuda yang menjadi harapan bangsa, dan pemuda yang akan membawa negara ini menuju prestasi.

Indonesia harus mampu membangun karakter pemuda berkarakter sebagai bonus demografi. (Sumber: Freepik via Kompas.com)
Indonesia harus mampu membangun karakter pemuda berkarakter sebagai bonus demografi. (Sumber: Freepik via Kompas.com)

Pentingnya profil karakter untuk bonus demografi 2045

Melalui bonus demografi, Indonesia memiliki keunggulan karena memiliki populasi pemuda yang besar, yang pada dasarnya merupakan kekuatan bagi kemajuan negara. 

Di saat negara-negara lain mungkin menghadapi permasalahan akibat kurangnya populasi muda yang produktif, Indonesia justru memiliki kelebihan manusia yang dapat menjadi sumber daya untuk menggerakkan roda kemajuan.

Namun, dengan keberlimpahan jumlah pemuda, ada tanggung jawab yang tak kalah besar yaitu memastikan bahwa para pemuda ini memiliki kapasitas, kompetensi, dan semangat juang yang tinggi. 

Pemuda masa kini dihadapkan pada tuntutan yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Meskipun kemajuan teknologi telah memudahkan pengembangan kemampuan akademis dan kognitif, pentingnya pembentukan karakter yang mulia tak boleh diabaikan. 

Aspek karakter menjadi landasan utama dalam menumbuhkan pemimpin yang berkualitas, penuh dengan etika, moral, akhlak, dan kepedulian terhadap kehidupan sekitar.

Pembangunan pemuda berkarakter menjadi kunci untuk menjamin bahwa generasi Indonesia akan semakin unggul. Proses pendidikan dan pembinaan pemuda harus memberikan perhatian khusus pada nilai-nilai yang tak ternilai harganya, seperti integritas, kejujuran, keberanian, tanggung jawab, empati, serta semangat kerja keras.

Dengan memiliki pemuda yang tidak hanya cakap secara akademis namun juga kokoh dalam karakter, Indonesia akan memiliki generasi yang siap bersaing secara global. Para pemuda akan menjadi pionir perubahan untuk memajukan negara ini ke panggung dunia. 

Tantangan ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau institusi pendidikan, melainkan tanggung jawab bersama bagi seluruh elemen masyarakat dalam mendukung pembentukan karakter unggul dalam diri pemuda.

Pemuda tidak hanya menentukan dalam turut memilih pemimpin yang baik, tetapi juga akan menjadi pemimpin masa depan. (KOMPAS/AMANDA PUTRI) 
Pemuda tidak hanya menentukan dalam turut memilih pemimpin yang baik, tetapi juga akan menjadi pemimpin masa depan. (KOMPAS/AMANDA PUTRI) 

Eksistensi pemuda dan pendidikan politik

Tak lama lagi kita akan berhadapan langsung dengan agenda Pemilu 2024. Dibutuhkan peran penting pemuda sebagai garda depan keamanan guna menjaga proses pemilu agar tetap berjalan dalam koridor nilai-nilai kebangsaan dan semangat Pancasila. 

Pemuda adalah tulang punggung untuk mengawal proses demokrasi dengan memegang teguh prinsip-prinsip bagi perdamaian dan keadilan.

Ketika arah politik dan perebutan kekuasaan semakin intens jelang kontestasi Pemilu, suara pemuda dan generasi muda menjadi incaran banyak pihak. Itulah alasan mengapa pemuda harus menjadi individu yang melek politik. 

Di tengah dinamika politik, penting bagi pemuda untuk menjaga diri dari manipulasi dan praktik politik yang tidak sehat. Tantangannya adalah memastikan bahwa pemuda tidak menjadi alat bagi kepentingan para elit politik, melainkan tetap berada di jalur yang menjunjung kepentingan bersama untuk rakyat. 

Menolak praktik politik dinasti, atau dinasti politik dengan segala bentuk penyerobotan aturan demi kepentingan partai atau golongan tertentu. Sebaliknya, pemuda berperan memastikan bahwa dasar politik sejalan dengan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.

Pemilu 2024 bukan hanya sekedar ajang kontestasi politik, namun juga momen penting bagi pemuda untuk menunjukkan komitmen mereka terhadap masa depan bangsa. 

Dengan pemuda yang melek politik, bertanggung jawab, dan memiliki karakter dan berakhlak mulia, Indonesia akan memiliki pondasi yang kokoh dalam mewujudkan sistem politik yang lebih berintegritas, transparan, inklusif, berkeadilan dan berorientasi pada kepentingan umum.

Ilustrasi: Keberpihan dan kepedulian anak muda terhadap isu-isu penting. (Foto: DEONISIA ARLINTA via KOMPAS.ID)
Ilustrasi: Keberpihan dan kepedulian anak muda terhadap isu-isu penting. (Foto: DEONISIA ARLINTA via KOMPAS.ID)

Peran pemuda dan cita-cita bersama majukan Indonesia

Dalam momentum peringatan Sumpah Pemuda yang ke-95 tahun 2023 ini dengan slogan "Bersama Majukan Indonesia," kita diingatkan akan komitmen untuk terus berkontribusi bagi kemajuan Indonesia. 

Slogan ini merupakan panggilan tindakan bagi kita semua. Bahwa melalui kesatuan, keberagaman, dan semangat gotong royong, kita dapat meraih kemajuan bersama. 

Tidak hanya pada saat peringatan setiap tanggal 28 Oktober, tetapi setiap hari adalah saatnya untuk bertindak, berkolaborasi, dan berkarya untuk Indonesia.

Melalui semangat "Bersama Majukan Indonesia," kita bersama-sama mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi, mulai dari isu pendidikan, ekonomi, lingkungan, hingga tatanan sosial.

Saya teringat pula dengan 15 tahun Kompasiana atau 1,5 dekade telah ikut berkontribusi bersama memberikan inspirasi perubahan ke arah yang lebih baik. Terdapat banyak pemuda yang ikut memberikan opini bermakna dalam platform menulis terbesar di Indonesia ini.

Sebagai warga negara Indonesia yang baik, mari kita terus menjadikan semangat Sumpah Pemuda sebagai pendorong nyata untuk menjaga semangat kebersamaan, saling mendukung, dan bekerja keras untuk mewujudkan mimpi-mimpi besar bangsa ini. 

Semoga semangat ini terus membara dalam hati setiap pemuda Indonesia, menjadi pendorong bagi perubahan positif, dan membawa Indonesia melangkah bersama dalam sejarah yang terus berkembang.

*****
Salam berbagi dan menginspirasi.
== Akbar Pitopang ==

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun