Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Akun ini dikelola Akbar Fauzan, S.Pd.I

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Rasa Syukur Belajar dan Cerita "Fakir Ilmu" dalam Perjalanan 15 Tahun Kompasiana

22 Oktober 2023   20:25 Diperbarui: 30 Oktober 2023   12:49 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi | (PIXABAY.COM/ GERD ALTMANN via Kompas.com)

Kompasiana telah mengajarkan kita semua bahwa menulis adalah semacam alat yang memiliki kekuatan untuk mengubah dunia for a better life, sejak satu kata hingga lengkap menjadi satu artikel secara utuh.

(ilustrasi via Kompas.id)
(ilustrasi via Kompas.id)

Kompasiana, menulis, dan belajar bersama

Para Kompasianer (sebutan bagi blogger/penulis di Kompasiana) punya beberapa hal yang perlu diangkat ke permukaan dari apa-apa yang diperoleh dan dirasakan selama bergabung di Kompasiana. 

Awal bergabung di Kompasiana, semua Kompasianer mungkin bukanlah siapa-siapa. Kita semua hadir untuk belajar, menuliskan apa yang perlu diceritakan kepada dunia, dan memberikan inspirasi untuk sama-sama belajar: let inspired to inspiring. 

Telah terjadi simbiosis mutualisme yang terjadi antara Kompasiana dan penulis. Kompasiana dan penulisnya sama-sama berkontribusi satu sama lain.

Kompasiana menjadi wadah untuk mengaktualisasikan diri. Kita telah membaca dan menyimak artikel yang begitu bermanfaat dan membuka wawasan dari para Kompasianer yang pakar dan ahli di bidang keilmuan tertentu.

Juga, Kompasiana mampu bertahan selama 15 tahun ini karena menerapkan prinsip saling membutuhkan satu sama lain, belajar saling melengkapi antara Kompasiana dan penulisnya.

Jangan menuntut apa yang bisa diberikan Kompasiana kepada kita, tapi apa yang sudah kita berikan pada Kompasiana. Karena Kompasiana sudah memberikan kesempatan bagi kita untuk belajar sepuasnya.

Bila kita memberikan yang terbaik dan selalu berusaha mentransformasi diri, maka kita akan memperoleh pencapaian yang terbaik pula.

Tidak ada yang sia-sia di Kompasiana ini bila kita niatkan untuk belajar. Bahwa pilihan yang kita buat untuk belajar menulis di platform ini akan sangat mempengaruhi hasil yang akan kita capai. 

Sejalan dengan upaya itu, seorang Kompasianer akan terus fokus belajar pada proses pengembangan tulisannya sehingga layak diberi label berkualitas atau bermutu di mata para pembacanya.

(ilustrasi via kitalulus.com)
(ilustrasi via kitalulus.com)

Bukan sensasi tapi esensi, masih relevan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun