Sebagaimana yang kita ketahui dan kita rasakan bahwa saat ini kita tengah berada di puncak musim kemarau yang berbarengan dengan adanya fenomena El Nino.
Musim kemarau yang saat ini melanda daerah Provinsi Riau, terutama Kota Pekanbaru, menjadi perhatian serius.Â
Dampaknya sangat terasa, yakni dengan adanya kekeringan lahan yang semakin parah, sumber mata air yang menipis, dan suhu udara yang terus meningkat yang mempengaruhi kualitas udara tentunya.Â
Namun, yang mungkin paling dikhawatirkan adalah terjadinya aktivasi titik-titik api di lahan gambut yang kering, yang seringkali berujung kepada fenomena kebakaran hutan.
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tak hanya mengancam keberlangsungan alam, tetapi juga berdampak buruk pada kesehatan dan kehidupan warga setempat.Â
Kabut asap tebal yang disebabkan oleh kebakaran hutan telah menyebar luas, meliputi kawasan kota dan pemukiman penduduk. Meskipun saat ini jumlah atau kadar kabut asap belum terlalu signifikan, namun kekhawatiran akan memburuknya situasi karena asap jelas bukan tanpa alasan.
Oleh karena itu, aksi cepat tanggap dan koordinasi yang efektif sangatlah penting dalam mengatasi situasi asap saat ini.Â
Perlindungan kesehatan warga dan pemulihan kelangsungan kehidupan sehari-hari yang berjalan normal harus menjadi prioritas utama.Â
Upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan juga harus ditingkatkan untuk menghindari kerugian lebih lanjut.Â
Saat ini, seluruh masyarakat, pemerintah, dan stakeholder/pihak-pihak terkait harus bersatu untuk menghadapi tantangan serius ini supaya bencana asap tidak kembali membawa kerugian bagi warga di Provinsi Riau.