Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | akbarpitopang.kompasianer@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Pengaruh El Nino Terhadap Kualitas Udara dan Kesehatan Masyarakat

10 September 2023   04:57 Diperbarui: 17 September 2023   11:30 1047
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Terapi inhalasi menggunakan alat nebulizer yang diberikan pada anak saya yang batuk lama. (foto Akbar Pitopang)

Indonesia, belakangan ini sedang menghadapi tantangan besar yakni musim kemarau yang panjang dan dampak El Nino yang masih terus berlanjut. Selain musim kemarau, fenomena El Nino juga menyisakan dampaknya. 

Hingga kita telah memasuki bulan September, beberapa wilayah di Indonesia masih dilanda kekeringan. Sebuah peringatan penting bagi kita semua bahwa potensi cuaca ekstrem bisa akan semakin sering muncul, dan kita harus siap menghadapinya.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), puncak musim kemarau di Indonesia diperkirakan terjadi pada Agustus-September 2023. Namun, setelah memasuki bulan September, masih terdapat wilayah-wilayah yang merasakan dampak dari musim kemarau yang masih berlanjut. Ini menunjukkan adanya variasi pola cuaca di berbagai bagian wilayah di Indonesia.

Juga, BMKG memprediksi puncak El Nino akan terjadi pada Oktober-November 2023. sekarang kemaraunya bersamaan El Nino, jadi kemarau kering. [sumber]

El Nino sendiri merupakan fenomena alam yang kerap terjadi di Samudera Pasifik. disaat suhu permukaan laut di wilayah tengah dan timur Samudera Pasifik menjadi lebih hangat. 

El Nino dapat menyebabkan kekeringan yang berdampak sistematis. dan situasi ini biasanya berlangsung selama beberapa bulan.

Dampak El Nino mencakup rendahnya curah hujan serta ada ragam kekeringan; kekeringan lahan pertanian, penurunan atau surutnya persediaan air, gagal panen karena keringnya tanah, serta meningkatnya risiko kebakaran lahan dan hutan.

Fenomena El Nino, naiknya suhu lautan hingga kemarau panjang, kekeringan, dan gangguan kesehatan masyarakat. (Dok.Shutterstock/Nexus 7 via Kompas.com)
Fenomena El Nino, naiknya suhu lautan hingga kemarau panjang, kekeringan, dan gangguan kesehatan masyarakat. (Dok.Shutterstock/Nexus 7 via Kompas.com)

Kekeringan yang terjadi juga dapat menyebabkan kekeringan sosial ekonomi, yang berdampak terhadap suplai pangan, kenaikan harga komoditi, bahkan ada potensi konflik di antara masyarakat.

Juga, satu hal yang tak akan terlewatkan terkait dampak kekeringan dan El Nino ini adalah memburuknya kualitas udara yang akan mempengaruhi kesehatan masyarakat.

Penduduk yang tinggal di wilayah seperti Pekanbaru turut merasakan dampak langsung dari perubahan cuaca ini. Udara panas yang melanda sehari-hari ini menjadi salah satu indikator utama. 

Meskipun tahun ini tampaknya Riau terhindar dari bencana asap dan kebakaran lahan tidak seburuk tahun-tahun sebelumnya, namun kondisi cuaca yang tak menentu tetap membuat kita semakin sadar akan perubahan cuaca/iklim lingkungan sekitar.

Tampak jarak pandang di Jalan Tuanku Tambusai, Pekanbaru akibat kabut menyelimuti kota itu Senin pagi, 7/8/2023. (Rizki Ganda Marito/JPNN.com)
Tampak jarak pandang di Jalan Tuanku Tambusai, Pekanbaru akibat kabut menyelimuti kota itu Senin pagi, 7/8/2023. (Rizki Ganda Marito/JPNN.com)

Menghadapi dampak El Nino terhadap kesehatan anak

Cuaca yang tak menentu dan ekstrem, seperti yang tengah dialami oleh Pekanbaru telah membawa dampak serius pada kesehatan masyarakat. terutama pada kelompok rentan seperti lansia, anak-anak, dan individu dengan riwayat kesehatan yang lemah. 

Dari perubahan iklim yang telah merajalela tersebut, dan kami yang tinggal di daerah ini turut merasakan dampaknya.

Suhu yang terus meningkat dan minimnya curah hujan telah mengubah langit Pekanbaru menjadi mendung, namun tetap terasa panas menyengat dan suhu yang terus meningkat. 

Terkadang, hujan pun hanya turun pada malam atau dini hari, lalu menyebabkan matahari yang masih terhalang oleh awan pada pagi hari. 

Kondisi seperti itu bukan sekadar mengganggu kenyamanan, tetapi juga memberikan dampak serius pada kesehatan.

Salah satu dampak yang paling mencolok adalah masalah pernapasan, terutama pada anak-anak. Dengan adanya batuk yang terus-menerus dan berkepanjangan telah menjadi masalah umum dialami oleh anak-anak. 

Udara kekeringan yang mempengaruhi kualitas udara juga berdampak pada kesehatan anak. (foto Akbar Pitopang)
Udara kekeringan yang mempengaruhi kualitas udara juga berdampak pada kesehatan anak. (foto Akbar Pitopang)

Sebagaimana yang dialami oleh anak balita saya sendiri yang juga menjadi korban. Batuk anak saya yang hampir reda, kambuh lagi, dan begitu seterusnya. Ini menjadi perhatian serius bagi orangtua, karena kesehatan anak menjadi prioritas utama.

Perubahan cuaca yang ekstrem, yang disebabkan oleh pengaruh El Nino di wilayah Pekanbaru, Riau, telah menjadi tantangan serius bagi banyak keluarga di daerah ini. 

Rangkaian perawatan pemulihan kesehatan anak, telah menjadi bagian dari rutinitas saya dengan bolak-balik ke rumah sakit. 

Langkah pertama yang kami tempuh adalah konsultasi dokter, yang memberikan kami panduan tentang bagaimana mengatasi batuk yang telah berlangsung berbulan-bulan ini. 

Terapi inhalasi menggunakan alat nebulizer yang diberikan pada anak saya yang batuk lama. (foto Akbar Pitopang)
Terapi inhalasi menggunakan alat nebulizer yang diberikan pada anak saya yang batuk lama. (foto Akbar Pitopang)

Dokter juga merekomendasikan beberapa langkah pengobatan, termasuk penyinaran, terapi chest percussion --dengan cara menepuk-nepuk dada atau punggung untuk membantu melonggarkan lendir yang kental di paru-paru, sehingga dapat keluar dengan mudah melalui batuk, dan terapi inhalasi menggunakan alat nebulizer. 

Semua langkah ini dilakukan dengan harapan dapat membantu memulihkan kesehatan anak kami.

Selain perawatan medis, salah satu langkah yang direkomendasikan adalah berjemur di bawah matahari pagi. Dokter menyarankan agar anak berjemur sekitar pukul 8-9 pagi. Ini adalah langkah yang sederhana tetapi penting, karena sinar matahari membantu tubuh menghasilkan vitamin D untuk sistem kekebalan tubuh anak.

Dalam perjalanan pemulihan anak kami bukanlah hal yang gampang. Batuk yang terus-menerus kambuh dan perubahan cuaca dan penurunan kualitas udara telah menjadi ujian bagi kami sebagai orangtua. 

Meskipun begitu, tentu kami tidak akan pernah menyerah. Kami terus berjuang dan menjaga semangat agar anak kami bisa pulih sepenuhnya. 

Alhamdulillah, untuk kondisi terkini, batuknya masih ada setelah berjalan lebih dari 3 bulan lamanya. semoga tidak kambuh lagi setelah ini meskipun kualitas udara masih belum membaik sepenuhnya.

Kisah ini hanyalah salah satu contoh dari banyak keluarga di Pekanbaru yang mengalami dampak dari perubahan cuaca akibat adanya fenomena El Nino ini. Kenyataannya, memang ramai sekali anak-anak lain di Pekanbaru yang juga mengalami hal yang sama dengan apa yang dialami anak saya.

Hal ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga kesehatan pribadi dan keluarga di tengah perubahan iklim atau cuaca yang tak terduga. BMKG hanya mampu memprediksi, tapi kenyataannya datang yang tidak terduga. 

Semoga dengan upaya dan perhatian lebih yang kami berikan kepada buah hati, kami akan melihat hasil pemulihan kesehatan anak kami menjadi lebih baik. serta kita berdoa adanya perubahan cuaca yang ekstrem ini bisa segera berlalu.

Kualitas udara di Pekanbaru berada di level tidak sehat per 7 Agustus 2023 sampai beberapa waktu kedepannya. (via cakaplah.com)
Kualitas udara di Pekanbaru berada di level tidak sehat per 7 Agustus 2023 sampai beberapa waktu kedepannya. (via cakaplah.com)

Antisipasi dampak El Nino untuk sektor lingkungan dan kesehatan

Pekanbaru, Riau, telah menjadi saksi perubahan cuaca dalam beberapa bulan terakhir, yang disebabkan oleh pengaruh El Nino dan perubahan iklim secara global tentunya. 

Dalam menghadapi masalah ini, kita sebagai masyarakat harus menjadikan hal ini sebagai pengingat yang menyadarkan kita akan pentingnya peduli terhadap lingkungan dan kesehatan kita.

Salah satu langkah preventif yang dapat kita terapkan adalah menjaga kualitas udara dari kawasan rumah. Perubahan cuaca dan kualitas udara yang terganggu membutuhkan perhatian khusus yang perlu dijadikan prioritas.

Perubahan cuaca dampak El Nino yang berefek pada aspek kesehatan masyarakat adalah masalah yang perlu kita tangani bersama. 

Pemerintah dan pihak berwenang harus bertindak lebih serius dalam upaya mitigasi. Ini mencakup upaya untuk mengurangi emisi, merancang strategi pengurangan risiko bencana, dan melibatkan kontribusi masyarakat dalam adaptasi terhadap perubahan iklim.

Selain masalah kekeringan, masalah lain terkait kualitas udara yang sering terjadi juga harus menjadi fokus perhatian kita. Dengan tidak membakar sampah sembarangan, kita dapat menjaga kesehatan dan kenyamanan bersama serta mengurangi efek domino fenomena El Nino bagi kita semua.

Kita perlu menjadi lebih proaktif dalam menghadapi perubahan iklim dan konservasi alam juga harus terus ditingkatkan guna mengatasi tantangan musim kemarau yang ekstrim.

Melalui kesadaran dan tindakan bersama, kita dapat melindungi lingkungan dan kesehatan kita, serta mewujudkan dunia yang lebih berkelanjutan untuk generasi mendatang.

*****
Salam berbagi dan menginspirasi.
== Akbar Pitopang ==

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun