Literasi keuangan dan budaya menabung bagi anak sejak di bangku sekolah
Tantangan dalam bidang ekonomi dan finansial kedepannya pasti akan semakin kompleks. Ada berbagai isu yang akan berkembang seiring berjalannya waktu yang dibarengi oleh kemajuan dari berbagai aspek.Â
Kita sering mendengar kabar mengenai investasi bodong, kejahatan perbankan, penipuan online, bahkan kasus penyelewengan dana seperti yang baru-baru ini terjadi oleh oknum guru yang menyalahgunakan dana tabungan siswanya.Â
Faktor finansial menjadi akar permasalahan dalam banyak kasus ini, mengingat pentingnya uang dalam kehidupan kita sehari-hari.
Dibalik setiap ada tantangan, maka terdapat pula peluang yang dapat dimanfaatkan jika kita memiliki pemahaman finansial yang baik.Â
Inilah sebabnya mengapa literasi keuangan sangat penting dan harus dikenalkan kepada anak-anak, pelajar, atau anak didik sejak dini, bahkan sejak mereka masih duduk di bangku PAUD/TK atau sekolah dasar.
Salah satu langkah sederhana yang dapat kita arahkan kepada anak-anak adalah menabung.Â
Bagi peserta didik, menabung sebenarnya memiliki makna lebih dalam daripada sekadar mengumpulkan uang. Kebiasaan baik yang satu ini adalah langkah yang relevan bagi siswa dalam memahami kontrol atas uang yang mereka miliki.Â
Dalam proses menabung, anak didik akan belajar bagaimana mengendalikan hasrat untuk membeli sesuatu dengan mempertimbangkan dua hal; antara kebutuhan dan keinginan.Â
Ini adalah pelajaran berharga yang akan membentuk pola pikir mereka dalam mengelola keuangan di masa depan.
Literasi keuangan bukanlah sekedar pengetahuan teoritis, tetapi suatu keterampilan yang harus ditanamkan sejak dini.Â