Hidroponik harus menjadi bagian penting dari kehidupan sekolah sebagai sarana mengajarkan anak-anak tentang tanggung jawab, ketekunan, dan inovasi dalam dunia pendidikan. Bila memungkinkan, hidroponik bisa dijadikan proyek ala Kurikulum Merdeka.
Jika kita berpikir jauh ke depan, hidroponik di sekolah adalah lebih dari sekadar proyek sementara untuk keperluan penilaian lomba dan kompetisi. Hidroponik adalah investasi untuk masa depan yang sustainable.
Di mana generasi mendatang tidak hanya siap untuk menghadapi keterbatasan lahan tetapi juga memiliki keterampilan dan pengetahuan untuk mengatasi tantangan tersebut.Â
Oleh karena itu, mari hadirkan hidroponik dalam keseharian kehidupan di sekolah. Dengan menjadikannya sebuah pembelajaran yang memberi warna bagi siswa dan menginspirasi mereka untuk menghadapi tantangan dunia yang selalu berubah, semakin modern dan canggih.
Pentingnya kolaborasi untuk memajukan hidroponik di sekolah
Kita sudah menyimak aspek tantangan dan kendala yang kerap terjadi di lingkungan sekolah yang menjadikan hidroponik ini akhirnya menghilang dari peredaran alis dipindahkan ke dalam gudang. Sayang sekali bila hal itu yang akhirnya menjadi nasib hidroponik di sekolah-sekolah.
Untuk mencegahnya maka partisipasi aktif dari semua warga sekolah menjadi sebuah keharusan. Caranya adalah sebagai berikut:
1. Pengaplikasian kurikulum operasional sekolah, dengan semangat Kurikulum Merdeka misalnya dapat memasukkan hidroponik sebagai bagian penting dari proses pembelajaran.Â
Dalam prosesnya, hidroponik sebenarnya mengusung nilai-nilai dalam dimensi Profil Pelajar Pancasila yang bisa dikembangkan melalui interaksi langsung dengan tanaman dan lingkungan.Â
2. Manajemen kepemimpinan Kepala Sekolah harus menjadi tonggak dalam menjalankan misi menjadikan sekolah berwawasan lingkungan.Â
Visi dan misi ini perlu menjelma dari sekadar wacana menjadi tindakan nyata. Supaya nantinya hidroponik tidak hanya sekedar "pemanis" saat proses penilaian seperti akreditasi.Â