Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Best Teacher 2022 dan Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Meningkatkan "Sense of Belonging" Anak dengan Literasi Keuangan Sejak Dini

12 Oktober 2023   06:57 Diperbarui: 20 Oktober 2023   11:34 712
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beri anak contoh bersikap bijak terhadap uang yang diberikan kepadanya. (Foto: Shutterstock)

Di sekolah, seorang guru memegang peranan kunci dalam membentuk pandangan mereka tentang moral dan kejujuran. Bagaimana kita menangani situasi ini menggambarkan karakter dan nilai-nilai yang tumbuh dalam diri siswa. 

Lalu, mungkin sebuah pertanyaan muncul, ke mana uang yang ditemukan tanpa pemiliknya itu disetorkan? 

Setiap kali ada penemuan uang, langkah pertama yang saya lakukan adalah memberitahukan kepada seluruh warga sekolah melalui pengeras suara. Namun, ketika waktu berjalan dan tak seorang pun siswa mengklaimnya, uang tersebut dimasukkan ke dalam dana infak. Cara ini memiliki tujuan yang mulia yakni untuk menyantuni anak yatim dan siswa duafa dalam lingkungan sekolah.

Pada prosesnya, siswa belajar untuk tidak hanya memahami pentingnya kejujuran di saat menemukan uang, tetapi juga tentang memberi dan berbagi kepada teman sejawat yang membutuhkan adalah solusi terakhir yang pantas. 

Dalam upaya mendidik karakter siswa, guru memiliki peran strategis dalam menekankan bahwa setiap penemuan uang di sekolah, bahkan jika hanya 500 rupiah tetap harus diserahkan kepada pemiliknya. 

Guru mengajarkan siswa bahwa integritas tidak mengenal nominal. Hal ini adalah upaya untuk membentuk generasi yang berdiri di atas landasan moral yang kuat, yang mendasari segala tindakan dan keputusan mereka di masa depan.

Lebih dari sekadar penemuan uang, momen ini adalah pelajaran mendalam tentang nilai tanggung jawab terhadap harta benda dan bagaimana menggunakan sumber daya untuk tujuan atau manfaat yang lebih besar. 

Yang sebenarnya tujuan guru adalah bahwa tidak hanya membentuk individu siswa yang sukses, tetapi juga insan yang bermartabat dan bermanfaat bagi masyarakat dan kehidupannya di kemudian hari.

Literasi keuangan dikenalkan kepada anak sejak dini memberikan dampak yang luar biasa untuk masa depan finansial anak. (ilustrasi: klasika.kompas.id)
Literasi keuangan dikenalkan kepada anak sejak dini memberikan dampak yang luar biasa untuk masa depan finansial anak. (ilustrasi: klasika.kompas.id)

Menumbuhkan kesadaran anak tentang pengelolaan keuangan

Bagaimana seorang anak mampu memperlakukan uang pada usia dini dapat membentuk pola pikir dan perilaku finansial mereka di masa depan. 

Mengajarkan manajemen keuangan bukan hanya tentang menghitung uang di tangan, tetapi juga membekali anak dengan keterampilan berharga yang akan mendukung perjalanan hidup mereka.

Pertama-tama, manfaat paling nyata dari mengenalkan anak tentang manajemen keuangan adalah membantu anak agar tidak mudah kehilangan uang. Anak yang telah belajar mengatur uang dengan bijak akan cenderung lebih waspada terhadap pengeluaran mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun