Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Best Teacher 2022 dan Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Bersatu Padu Menghias Kelas, Menghias Masa Depan Pembelajaran Menyenangkan

13 Agustus 2023   14:30 Diperbarui: 14 Agustus 2023   16:57 1777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pentingnya melibatkan orangtua menata kelas guna mewujudkan pembelajaran menyenangkan. (foto Akbar Pitopang)

Apa pentingnya keterlibatan orangtua menghias ruang kelas?

Hari Peringatan HUT Kemerdekaan ke-78 Republik Indonesia semakin mendekat, dan semangat serta euforia untuk merayakannya telah merebak di seluruh lapisan masyarakat. Tidak terkecuali di dunia pendidikan, di mana semarak semangat nasionalisme menjadi sorotan yang sangat penting. 

Dalam mengisi bulan Agustus dengan makna yang mendalam, berbagai inisiatif positif dan bermanfaat telah dilakukan, terutama di lingkungan sekolah atau satuan pendidikan.

Salah satu cara yang sangat relevan dalam menyemarakkan momen berharga ini adalah melalui lomba keindahan kelas. Semua elemen sekolah turut berpartisipasi dengan antusias dalam menyukseskan kegiatan ini. 

Lebih dari sekadar menghias kelas semata, lomba ini memiliki makna yang jauh lebih mendalam. Lomba keindahan kelas tidak hanya menciptakan atmosfer meriah yang membawa semangat nasionalisme ke dalam dinding-dinding sekolah, tetapi juga mengandung nilai-nilai yang mampu mengisi dan memperkaya pemahaman kita tentang pentingnya kemerdekaan ini.

Dalam lomba ini, para siswa tidak hanya bersaing untuk menciptakan dekorasi yang indah dan kreatif, tetapi juga menyelipkan pesan-pesan penting tentang sejarah perjuangan bangsa, nilai-nilai kebebasan, serta makna sebenarnya dari kemerdekaan. 

Melalui penghayatan dan pemahaman ini, mereka tidak hanya menghias ruang kelas tetapi juga "menghias hati dan pikiran" dengan kesadaran akan betapa berharganya kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan bangsa.

Lain dari itu, kegiatan ini menjadi wadah untuk menggalang persatuan dan kebersamaan di antara seluruh komponen sekolah. Guru, siswa, dan orangtua bersatu padu dalam semangat untuk menciptakan lingkungan belajar yang inspiratif dan penuh semangat. 

Tentunya, pelaksanaan lomba keindahan kelas ini merupakan gambaran nyata bagaimana pendidikan mampu memberikan kontribusi yang signifikan dalam memupuk rasa cinta tanah air dan penghargaan terhadap nilai-nilai luhur bangsa. 

Melalui kreativitas dan semangat yang ditunjukkan dalam merayakan HUT Kemerdekaan RI, sekolah tidak hanya menghasilkan dekorasi indah, tetapi juga mencetak generasi penerus yang memiliki kepedulian mendalam terhadap masa depan bangsa dan cita-cita kemerdekaan.

Kelas yang menyenangkan mendukung proses belajar pada Kurikulum Merdeka dalam semangat HUT Kemerdekaan RI. (foto Akbar Pitopang)
Kelas yang menyenangkan mendukung proses belajar pada Kurikulum Merdeka dalam semangat HUT Kemerdekaan RI. (foto Akbar Pitopang)

Mendukung pembelajaran menyenangkan ala Kurikulum Merdeka

Mewujudkan pembelajaran yang menyenangkan telah menjadi salah satu pilar utama yang diusung oleh Kurikulum Merdeka. Kegiatan lomba seperti menghias ruang kelas bukan hanya sekedar perlombaan dekorasi, tetapi juga upaya konkret dalam menciptakan lingkungan belajar yang inspiratif dan menarik. 

Ruang kelas yang indah, bersih, menarik, dan sehat memiliki peranan penting dalam menciptakan suasana yang menyenangkan bagi seluruh peserta didik.

Ruang kelas adalah jantung dari proses pembelajaran. Seperti halnya rumah bagi setiap individu, ruang kelas tidak hanya tempat untuk menggelar pelajaran, tetapi juga menjadi tempat di mana siswa mengeksplorasi, berinteraksi, dan membentuk keakraban yang bermakna. 

Dalam perspektif Kurikulum Merdeka, ruang kelas bukan hanya tempat guru menyampaikan materi pelajaran, tetapi juga menjadi lingkungan yang merangsang rasa kreativitas dan minat belajar siswa.

Melalui lomba menghias ruang kelas, sekolah memperlihatkan komitmen untuk menciptakan lingkungan yang memenuhi kebutuhan belajar siswa secara holistik. Setiap unsur dekorasi memiliki peran dalam menciptakan atmosfer yang mendukung eksplorasi, interaksi sosial, dan rasa memiliki terhadap ruang belajar.

Siswa akan merasa nyaman dan bersemangat untuk datang ke kelas setiap harinya, karena mereka merasa dihargai dan diberikan lingkungan yang peduli terhadap kenyamanan dan keinginan mereka. 

Dalam pandangan Kurikulum Merdeka, pembelajaran bukanlah tugas yang dipaksakan, tetapi sebuah perjalanan yang penuh keceriaan dan keingintahuan.

Ketika ruang kelas dihiasi dengan sentuhan kreatif, menggabungkan unsur seni, pengetahuan, dan semangat nasionalisme, siswa tidak hanya belajar dalam lingkungan yang menyenangkan, tetapi juga menyerap nilai-nilai kebangsaan dan cinta tanah air. 

Ruang kelas yang memberikan inspirasi visual tentang sejarah perjuangan bangsa, nilai-nilai kebebasan, dan semangat patriotisme, secara alami akan membentuk pola pikir dan sikap siswa yang lebih positif terhadap nilai-nilai tersebut.

Dalam upaya mewujudkan visi Kurikulum Merdeka, menghias ruang kelas menjadi langkah awal yang signifikan. Ruang kelas bukan hanya menjadi tempat belajar, tetapi juga menjadi ladang subur di mana benih-benih kepedulian, kreativitas, dan semangat nasionalisme tumbuh dan berkembang bagi generasi.

Kelas yang ditata untuk pembelajaran menyenangkan menciptakan siswa kreatif dan inovatif. (foto Akbar Pitopang)
Kelas yang ditata untuk pembelajaran menyenangkan menciptakan siswa kreatif dan inovatif. (foto Akbar Pitopang)

Merangsang inovasi dan memotivasi kreativitas siswa

Dalam kegiatan menghias kelas yang memeriahkan peringatan HUT Kemerdekaan ke-78 RI, elemen penting yang menjadikan acara ini begitu istimewa adalah peran aktif seluruh peserta didik. 

Acara ini menjadi wadah bagi para siswa untuk berpartisipasi secara langsung, mengeluarkan ide-ide brilian, serta menggambarkan kreativitas dan seni mereka melalui berbagai produk dekorasi yang mungkin tak pernah terbayangkan sebelumnya. 

Dalam prosesnya, siswa tidak hanya menciptakan hiasan-hiasan indah, tetapi juga membentuk pengalaman yang berharga dan pelajaran yang berkesan.

Inisiatif seperti menghias kelas menjadi ajang terbuka bagi para siswa untuk menyuarakan pendapat mereka. Melalui ide-ide yang muncul, mereka dapat memanfaatkan kreativitas untuk menghasilkan dekorasi yang tidak hanya indah, tetapi juga bermakna. 

Dalam proses ini, mereka belajar bagaimana mewujudkan gagasan mereka menjadi karya nyata yang dapat dinikmati oleh semua. Hal ini tidak hanya memperkuat kemampuan berpikir kritis, tetapi juga melatih mereka untuk mengemukakan pandangan dengan percaya diri.

Melalui produk-produk aksesoris dan dekorasi yang mereka buat, siswa dapat merangkai potongan-potongan kreativitas mereka sendiri menjadi sebuah karya seni yang harmonis. Juga mengeksplorasi berbagai teknik dan gaya dalam seni dekorasi, serta mengembangkan pemahaman mereka tentang estetika dan tata letak visual.

Kegiatan ini juga dapat menghubungkan ilmu yang telah mereka pelajari ke dalam konteks yang nyata dan bermanfaat. Misalnya, membuat kotak penyimpan merupakan langkah praktis untuk mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam kehidupan sehari-hari. 

Dari kegiatan ini mereka merasakan kepuasan dari hasil kerja dan dedikasi mereka, serta membawa pulang pelajaran berharga yang tidak terbatas pada aspek pengembangan diri yang lebih luas.

Pentingnya melibatkan orangtua menata kelas guna mewujudkan pembelajaran menyenangkan. (foto Akbar Pitopang)
Pentingnya melibatkan orangtua menata kelas guna mewujudkan pembelajaran menyenangkan. (foto Akbar Pitopang)

Merawat kerja sama dan kolaborasi orangtua dan guru

Di tengah dinamika dunia pendidikan, kerja sama dan kolaborasi yang erat antara guru dan orangtua memiliki peran yang tak terhingga dalam menyukseskan kemerdekaan belajar dan pendidikan bagi anak-anak. 

Keduanya adalah mitra penting dalam membentuk karakter dan pengetahuan peserta didik, dan hubungan yang komunikatif serta informatif menjadi fondasi penting dalam meraih tujuan bersama. 

Dalam semangat untuk membangun fondasi yang kuat bagi perkembangan anak-anak, salah satu upaya nyata yang menghasilkan semangat kerja sama yang merupakan pesan dari adanya HUT Kemerdekaan RI.

Sebuah aksi nyata dalam menghias kelas menjadi salah satu medan di mana semangat kolaborasi itu tampak nyata. Dari usaha memasang hiasan bendera hingga menghias dengan kreativitas, orangtua secara tegas menunjukkan keterlibatan mereka dalam memberikan pengalaman berharga kepada anak-anak mereka di lingkungan sekolah.

Momen ini menjadi bukti konkret betapa orangtua bersedia berkontribusi dalam pembelajaran anak-anak mereka. 

Ketika ada wali murid yang berani memanjat tangga untuk memasang hiasan, itu adalah representasi nyata dari tekad orangtua untuk memberikan yang terbaik untuk proses belajar anak-anak. 

Semangat gotong royong dan saling membantu juga memancarkan aura kebersamaan yang kuat, di mana para orangtua dengan sukarela berbagi peran dan berkolaborasi dalam menghias kelas tanpa harus ada sekat ageisme di antara wali murid. 

Ini bukan hanya menciptakan lingkungan yang indah, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kerja sama dan solidaritas kepada anak-anak yang menyaksikannya.

Lebih dari sekadar menghias kelas, kegiatan ini sebenarnya menggambarkan pentingnya keterlibatan aktif orangtua dalam pendidikan anak-anak mereka. Mereka bukan hanya penonton dalam perjalanan pendidikan, tetapi juga aktor yang memainkan peran penting dalam membentuk karakter dan sikap anak-anak. 

Melalui kerja sama yang erat dengan guru, orangtua mampu memberikan dukungan penuh dalam proses pembelajaran di sekolah dan di rumah, menciptakan lingkungan bagi perkembangan holistik peserta didik.

Dalam mengisi kemerdekaan, ada semangat orangtua mendukung kemerdekaan belajar dan pendidikan bagi anak. (foto Akbar Pitopang)
Dalam mengisi kemerdekaan, ada semangat orangtua mendukung kemerdekaan belajar dan pendidikan bagi anak. (foto Akbar Pitopang)

Fondasi membangun kedekatan antara orangtua dan sekolah

Pentingnya kerja sama antara orangtua dan sekolah bukanlah sekadar klise, melainkan suatu realitas yang perlu diwujudkan dalam praktik sehari-hari. Kegiatan seperti menghias kelas dalam semarak HUT Kemerdekaan RI menjadi wadah yang lebih luas bagi orangtua atau wali murid untuk menjalin kedekatan dengan sekolah. 

Sehingga orangtua ke sekolah tidak hanya pada saat-saat yang sudah ditentukan, seperti penerimaan siswa baru atau acara perpisahan. Sedangkan, kegiatan ini mengajak orangtua untuk datang dengan tujuan yang lebih besar, yaitu berinteraksi, berkolaborasi, dan berkontribusi dalam perkembangan sekolah yang menginspirasi.

Kehadiran orangtua di sekolah tidak seharusnya terbatas hanya pada momen-momen penting dalam kalender akademik. Sekolah bukanlah tempat yang hanya menerima siswa pada jam pelajaran, tetapi juga tempat yang membentuk lingkungan yang memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan bagi semua warga sekolah. 

Melalui kegiatan semacam ini, orangtua diberikan kesempatan untuk menjalankan peran lebih besar, sebagai pilar pendukung dalam membangun lingkungan belajar yang inklusif agar sekolah menjadi bermakna.

Sekolah menjadi ruang bagi orangtua untuk berinteraksi secara positif dan konstruktif. Dalam proses ini, mereka tidak hanya membangun jalinan yang lebih kuat dengan sekolah, tetapi juga menjadi teladan bagi anak-anak tentang pentingnya keterlibatan dan dukungan dalam mewujudkan tujuan bersama.

Ketika orangtua dan sekolah bersatu untuk menciptakan lingkungan yang merangkul semua pihak, maka dampaknya akan jauh lebih luas daripada sekadar menghias kelas. 

Ini adalah upaya menuju perubahan yang lebih besar, di mana pendidikan bukan hanya menjadi tanggung jawab sekolah, tetapi juga tanggung jawab bersama. 

Kehadiran aktif orangtua di sekolah mengirimkan pesan yang kuat kepada anak-anak bahwa belajar adalah perjalanan yang ditempuh bersama, di mana sekolah dan rumah saling mendukung dan terhubung. 

Harapannya, semoga kegiatan semacam ini mengukuhkan visi pendidikan sebagai usaha kolektif guna menghasilkan generasi yang cerdas, penuh etika, dan siap menghadapi masa depan dengan daya saing dan percaya diri.

***

Dengan tinggal beberapa hari menuju peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-78, semangat dalam berbagai lini kehidupan warga negara semakin membara. 

Melalui inisiatif positif seperti lomba keindahan kelas, sekolah telah membuktikan bahwa semarak semangat nasionalisme bukanlah sekedar simbol, melainkan juga cermin dari tekad kita untuk terus menghargai, merawat, dan mewujudkan mimpi para pendiri bangsa.

Salam berbagi dan menginspirasi.
== Akbar Pitopang ==

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun