Pemerintah, institusi pendidikan, masyarakat, dan orangtua harus berkolaborasi untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, inklusif, dan penuh penghargaan.Â
Diperlukan tindakan nyata dalam mengatasi akar penyebab dari perilaku-perilaku kekerasan terhadap guru. sambil terus mencari jalan keluar terhadap kasus kekerasan yang masih kerap terjadi di kalangan siswa.
Melalui peningkatan kesadaran akan pentingnya penghargaan terhadap guru, kita dapat membangun fondasi yang kuat untuk pendidikan yang berkualitas.Â
Guru bukanlah musuh, tetapi mitra dalam membentuk masa depan bangsa.Â
Dengan menjunjung tinggi nilai-nilai penghargaan dan menghilangkan ancaman kekerasan, kita berkomitmen untuk menjaga semangat pendidikan yang membawa harapan bagi generasi mendatang.
Siswa "lost control", guru yang diteror | Studi kasus intimidasi terhadap guru
Akhir-akhir ini, situasi telah menggambarkan pemandangan yang mengguncangkan perasaan kita semua.
Kasus-kasus tersebut dengan jelas menggambarkan bahwa kekerasan terhadap guru bukan lagi sekadar berita langka, tetapi sebuah ancaman nyata yang menghantui para pendidik.
Guru, yang seharusnya menjadi pengayom dan pembimbing bagi generasi muda, kini terpaksa menghadapi sikap tidak manusiawi dan bahkan tindakan kekerasan.Â
Berkaca dari kasus di atas, tanggung jawab tidak hanya terletak pada guru dan sistem pendidikan.Â
Orangtua yang sebenarnya memiliki peran sentral yang sangat penting dalam membentuk pandangan anak-anak terhadap otoritas (kewenangan) dan pembelajaran.Â
Kekerasan yang terjadi saat orangtua merespons tindakan koreksi/teguran guru mencerminkan kegagalan dalam mendidik anak-anak tentang pentingnya menghormati dan menghargai peran guru dalam hidup mereka.