Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK, Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mencegah Siswa Bosan dan Jenuh selama ANBK

11 Agustus 2023   06:00 Diperbarui: 13 Agustus 2023   03:47 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelaksanaan simulasi ANBK di sekolah. (foto Akbar Pitopang)

Tak kalah penting adalah memastikan perangkat komputer yang sesuai spesifikasi. Perangkat yang memadai akan membantu siswa menjalani simulasi tanpa hambatan yang merugikan. Sekolah perlu melakukan pengecekan dan perawatan berkala pada perangkat-perangkat ini, sehingga siswa dapat fokus pada materi yang diujikan tanpa harus terganggu oleh masalah teknis.

3# Ketersediaan daya listrik. 

Ketersediaan daya listrik juga tak boleh diabaikan. Suatu simulasi ANBK yang tiba-tiba terganggu karena mati listrik dapat merusak konsentrasi dan memberikan pengalaman negatif pada siswa. Dengan menjaga kondisi daya listrik, sekolah memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan dalam proses belajar. Caranya, misalkan dengan mengecek jumlah token listrik atau membayar tagihan listrik tepat waktu.

4# Kehandalan tim menyelesaikan masalah. 

Selanjutnya, peran panitia dalam memberikan penyelesaian masalah menjadi sangat vital. Panitia harus siap merespons dengan cepat jika ada kendala teknis atau pertanyaan dari siswa. Keterampilan dan kecepatan dalam memberikan solusi akan memberikan rasa kepercayaan kepada siswa bahwa mereka tidak sendirian dalam menghadapi tantangan.

5# Kemampuan literasi dan numerasi siswa sesuai standar. 

Tak hanya itu, kemampuan literasi dan numerasi siswa yang sesuai standar juga berperan besar dalam menjaga ketertiban. Siswa yang memiliki kemampuan ini akan lebih percaya diri dalam mengikuti simulasi dan lebih mudah mengatasi pertanyaan-pertanyaan yang muncul.

6# Memantau energi siswa agar tetap fokus dan konsentrasi.

Terakhir, faktor psikologis juga tak boleh diabaikan. Memantau asupan energi siswa dan memberikan jeda istirahat yang cukup adalah hal penting untuk menjaga fokus dan konsentrasi. Dengan tubuh yang sehat dan pikiran yang segar, siswa akan lebih siap menghadapi setiap soal asesmen yang ditampilkan di perangkatnya.

Sesungguhnya, sukses simulasi hingga ANBK, tidak hanya bergantung pada faktor teknis semata. Keterlibatan dan kesungguhan siswa dalam proses belajar adalah inti dari asesmen ini. 

Dengan menyadari dan mengatasi tantangan yang mungkin muncul, serta memahami kebutuhan psikologis siswa, kita dapat membentuk generasi yang siap menghadapi dunia teknologi pendidikan dengan keterampilan dan pengetahuan yang memadai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun