Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Akun ini dikelola Akbar Fauzan, S.Pd.I

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Guru Bukan "Menghambakan Murid" di Era Kurikulum Merdeka

4 Agustus 2023   13:59 Diperbarui: 28 September 2023   23:27 1311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melalui pembelajaran berdiferensiasi, guru menciptakan lingkungan belajar dimana setiap siswa merasa dihargai dan didorong untuk tumbuh sesuai dengan potensinya. 

Proses pembelajaran tidak lagi menjadi rutinitas, tetapi lebih menggairahkan dan menantang bagi siswa dengan berbagai gaya belajar sesuai profil siswa. Guru akan memahami keunikan dan kebutuhan individu setiap siswa, sehingga mereka dapat menyesuaikan strategi pengajaran yang tepat.

Dengan pendekatan ini, siswa tidak lagi merasa tertekan atau kehilangan minat dalam belajar. Sebaliknya, mereka akan merasa termotivasi dan bersemangat untuk mencari tahu lebih banyak. 

Dalam lingkungan pembelajaran yang berdiferensiasi, siswa dapat merasa lebih percaya diri dan merasa diterima. Mereka dihargai sebagai individu yang unik dengan potensi yang tak terbatas. 

Energinya tidak lagi terbuang sia-sia dalam perasaan frustrasi atau kurangnya minat untuk belajar, melainkan digerakkan ke arah kegiatan positif yang dapat mengembangkan kreativitas dan kemampuan siswa.

Hal ini sangat penting untuk mencegah terjadinya insiden seperti yang terlihat dalam video viral, di mana seorang siswa secara kasar menantang gurunya untuk berduel. 

Ketika siswa merasa diabaikan atau tidak terperhatikan dalam proses pembelajaran, mereka dapat merasa frustasi dan akhirnya menunjukkan perilaku yang tidak pantas. 

Namun, dengan pembelajaran berdiferensiasi maka siswa dapat merasa termotivasi dan didorong untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.

Pendekatan-pendekatan dalam Kurikulum Merdeka dan Pembelajaran Berdiferensiasi harus terus diperkuat dan didukung oleh semua pihak terkait, diantaranya pemerintah, sekolah, guru, orang tua, dan masyarakat/stakeholder. 

Melalui kerjasama dan sinergitas, kita dapat menciptakan sistem pendidikan yang lebih inklusif dan berkualitas, di mana setiap siswa memiliki peluang yang sama untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensinya.

Mengubah paradigma pendidikan memerlukan komitmen dan dedikasi dari semua pihak. Pembelajaran berdiferensiasi adalah langkah dimana setiap siswa dapat meraih kebebasan/merdeka dalam belajar dan mengalirkan energi berlebih mereka ke dalam banyak kegiatan positif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun