Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Akun ini dikelola Akbar Fauzan, S.Pd.I

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

"Sekolah Ramah Anak" Menginspirasi Transformasi menuju Kota Layak Anak

22 Juli 2023   11:07 Diperbarui: 23 Juli 2023   09:15 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ayo bergandengan tangan, bersinergi, dan berkolaborasi untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi penerus bangsa. 

Dengan tekad dan semangat yang kuat, bersama kita bisa mewujudkan kota dengan satuan pendidikan ramah anak, tempat di mana cinta dan perhatian kepada anak-anak dapat disemai dan bersemi dengan indah.

Mengapa harus sekolah ramah anak?

Sekolah seharusnya menjadi rumah kedua bagi setiap anak. Disana lah anak-anak menghabiskan sebagian besar waktunya untuk belajar, berteman, berinteraksi, bersosialisasi dan menggali potensi diri. 

Pada kenyataannya, seringkali sekolah menjadi tempat yang tidak ramah bagi anak-anak. Berbagai kasus kekerasan fisik, bullying atau perundungan, dan perlakuan negatif lainnya meracuni lingkungan sekolah, menyulitkan proses aktualisasi diri siswa. 

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami dan menghadapi tantangan ini dengan mengubah sekolah menjadi lingkungan yang ramah, aman, dan nyaman untuk semua anak tanpa terkecuali.

Sekolah ramah anak merupakan visi yang tak hanya indah untuk diucapkan, tetapi juga sebuah perubahan nyata yang dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan anak-anak. 

Setiap anak harus merasa aman dan dilindungi saat berada di dalam lingkup sekolah. Ini bukan sekadar mengatasi masalah kekerasan fisik, tetapi juga mencakup kekerasan verbal dan emosional yang seringkali terabaikan. 

Guru dan staf sekolah harus menjadi teladan dalam menghargai dan mencintai setiap siswa, menciptakan atmosfer yang mendukung rasa kebersamaan yang penuh kenyamanan.

Penting juga untuk menciptakan pola komunikasi yang terbuka dan inklusif antara siswa, guru, dan orang tua. Dengan begitu maka anak-anak merasa lebih nyaman untuk menyampaikan perasaan, pikiran, dan masalah yang mereka hadapi. 

Ini membantu mencegah berbagai konflik/kasus dan memungkinkan para pihak terlibat untuk menemukan solusi bersama dalam menghadapi tantangan yang mungkin timbul.

Sekolah ramah anak juga harus menjadi tempat dimana setiap anak merasa didukung dalam mengembangkan potensi diri mereka. dengan dukungan fasilitas dan program yang memadai dalam mendorong minat dan bakat siswa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun