Jadi, culture shock adalah tantangan yang dapat dihadapi oleh siswa baru dan pindahan ketika mereka bergabung dengan sekolah yang baru. Namun, dengan kerja sama yang solid antara guru, sekolah, dan orangtua, potensi dan pengaruh culture shock ini dapat diatasi dengan baik.Â
Dengan memberikan dukungan dan pemahaman yang tepat, kita akan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan inklusif bagi semua siswa, sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang secara optimal di lingkungan yang baru.
Dengan kedatangan murid pindahan, ada beberapa hal yang mungkin perlu diperhatikan oleh guru atau pihak sekolah supaya murid baru atau pindahan tidak mengalami culture shock.
1. Orientasi khusus atau MPLS
Pastikan siswa pindahan mengenal seluruh area dan fasilitas penting di sekolah, termasuk WC, kantin, perpustakaan, bahkan ruang guru. Dengan begitu, mereka akan lebih mudah bergerak di sekitar sekolah.
Siswa pindahan akan membutuhkan orientasi khusus untuk membantu mereka beradaptasi dengan lingkungan baru, sistem belajar, dan teman-teman sekelas mereka. Adakan program orientasi yang membantu mereka merasa diterima dan nyaman di lingkungan sekolah.
Program ini melibatkan tur sekolah, pengenalan terhadap rekan sekelas dan guru, serta pembekalan informasi mengenai kegiatan ekstrakurikuler yang tersedia dan komprehensif.
2. Asesmen diagnostik atau evaluasi akademikÂ
Agar dapat menempatkan siswa pindahan di kelas yang tepat sesuai dengan tingkat kemampuan mereka, lakukanlah evaluasi akademik awal untuk menilai tingkat penguasaan mereka terhadap materi pelajaran yang relevan.
3. Memberikan bimbingan akademik
Siswa pindahan mungkin memiliki kurikulum atau program pembelajaran yang berbeda di sekolah sebelumnya. Pastikan ada bimbingan akademik untuk membantu mereka menyesuaikan diri dengan materi pelajaran dan pendekatan belajar yang berlaku di sekolah yang baru tersebut.
Guru yang berdedikasi siap membantu murid pindahan menyesuaikan diri dengan materi pelajaran dan mencapai kesuksesan akademik secara maksimal.
4. Keterampilan adaptasi sosialÂ
Bantu siswa pindahan agar mudah bergaul dengan siswa-siswa lainnya. Proses sosialisasi di luar jam pelajaran dan atau kegiatan ekstrakurikuler dapat membantu mereka merasa lebih terikat dengan lingkungan sekolahnya yang baru.
5. Peran guru/staf dan kolaborasi dengan orangtua
Guru dan staf sekolah memiliki peran penting dalam membantu siswa pindahan beradaptasi. Berikan dukungan, perhatian, dan kepedulian kepada mereka untuk mempercepat proses integrasi.
Jalin kerja sama yang baik dengan orangtua siswa pindahan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang anak mereka, seperti minat, bakat, dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses adaptasi mereka di sekolah baru.
Yang perlu kita pahami bersama bahwa setiap siswa pindahan memiliki pengalaman yang berbeda, jadi berikanlah perhatian dan dukungan yang tepat sesuai kebutuhan individu mereka.Â
Semoga tahun ajaran baru ini menjadi masa yang positif dan sukses bagi seluruh siswa, termasuk para siswa pindahan di sekolah Bapak dan Ibu guru, ya!
*****
Salam berbagi dan menginspirasi.
== Akbar Pitopang ==
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H