Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK, Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Pekerjaan Sampingan Guru Honorer sebagai Solusi Mengatasi Keterbatasan Finansial

16 Juli 2023   16:32 Diperbarui: 17 Juli 2023   01:31 3051
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Guru (honorer) dalam punggung pendidikan Indonesia. | foto Akbar Pitopang)

Keberadaan guru yang berstatus honorer telah menjadi sosok-sosok yang penuh dengan perjuangan. Di satu sisi, mereka memiliki semangat dan niat mulia untuk mencerdaskan kehidupan generasi bangsa. 

Panggilan jiwa ini membuat mereka hadir seutuhnya di sekolah dan memberikan pembelajaran berkualitas kepada peserta didik. Para guru honorer tidak hanya berdedikasi tinggi dalam mengajar, tetapi juga berkontribusi nyata dalam memajukan dunia pendidikan Indonesia.

Namun, di sisi lain, kenyataannya adalah bahwa guru honorer masih sering dipandang sebelah mata. Kesejahteraan mereka belum mendapat perhatian yang cukup dari pemerintah. Meskipun telah memberikan sumbangsih berharga dalam dunia pendidikan, guru honorer seringkali dihadapkan pada tantangan keuangan yang menghimpit. 

Gaji rapelan yang mereka terima jauh dari kata cukup, sehingga mereka harus memutar otak dalam melakukan perencanaan keuangan agar mampu bertahan dari bulan ke bulan.

Menghadapi situasi ini, guru honorer harus menjadi ahli dalam financial planning. Mereka belajar untuk mengelola pendapatan yang terbatas dan memprioritaskan pengeluaran yang paling penting. Sebagai sosok yang tangguh dan pantang menyerah, mereka menghadapinya dengan kreativitas dan tekad yang kuat. 

Guru honorer seringkali mencari sumber penghasilan tambahan di luar pekerjaan mengajar, seperti memberikan les privat atau mengikuti pelatihan-pelatihan tambahan untuk meningkatkan kualifikasi dan nilai jual mereka.

Namun, kebutuhan yang terus meningkat dan biaya hidup yang semakin tinggi seringkali membuat kondisi keuangan guru honorer menjadi rentan. Mereka harus berjuang untuk memenuhi kebutuhan dasar, seperti makanan, tempat tinggal, dan transportasi. 

Beberapa guru honorer bahkan terpaksa bekerja di beberapa sekolah untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka. Ketidakpastian akan penghasilan dan masa depan yang tidak menentu juga menjadi beban mental yang mereka hadapi setiap hari.

Ketidaksetaraan dalam kesejahteraan guru honorer menjadi isu yang harus mendapat perhatian serius dari pemerintah dan masyarakat. Guru honorer berperan penting dalam membangun fondasi pendidikan yang kuat bagi generasi penerus. 

Oleh karena itu, pemerintah perlu mengakui peran dan kontribusi mereka melalui peningkatan upah yang layak, perlindungan sosial, dan akses yang lebih baik terhadap pelatihan dan pengembangan profesional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun