Dari segi agama, tindakan ini melanggar kodrat manusia yang telah ditetapkan oleh Allah SWT bahwa manusia hidup berpasangan antara laki-laki dan perempuan.Â
Sedangkan dampak sosial juga sangat signifikan karena dapat menimbulkan kekacauan dalam kehidupan masyarakat.
Aspek kesehatan juga menjadi perhatian penting. Perilaku LGBT berisiko tinggi terkena HIV/AIDS dan berbagai penyakit menular seksual lainnya. Hal ini disebabkan oleh praktik seksual yang tidak aman dan kurangnya kesadaran mengenai pencegahan penyakit.Â
Dampak psikis juga tidak dapat diabaikan, karena tekanan yang ditimbulkan akibat stigmatisasi dan penolakan dari lingkungan sekitar karena memang perilaku tersebut mengandung dampak negatif yang sangat besar.
Pendekatan yang relevan untuk menghadapi fenomena LGBT adalah dengan mengedepankan pemahaman dan pendidikan yang objektif.Â
Mengenai aspek agama, perlu ada upaya untuk memperdalam pemahaman terhadap ajaran agama yang diyakini. Begitu pula dalam hal kesehatan, upaya pencegahan dan pengedukasian tentang risiko penyakit menular seksual perlu ditingkatkan.
Tantangan pendidikan menyikapi fenomena LGBTÂ
Perkembangan fenomena LGBT di dunia pendidikan menjadi momok yang mengerikan, dan saatnya pendidikan mengambil tindakan proaktif.Â
Dalam menghadapi situasi ini, langkah-langkah pencegahan dan kebijakan yang tegas perlu diterapkan di bidang pendidikan.Â
Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah memperkuat pembentukan Profil Pelajar Pancasila yang diperjuangkan melalui Kurikulum Merdeka, yang telah diterapkan di berbagai sekolah saat ini.
Dalam hal ini, penting untuk memasukkan konten materi tentang larangan perilaku LGBT ke dalam kurikulum atau modul pembelajaran.Â