Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Best Teacher 2022 dan Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Gurunya Optimis, Orangtua Eksis, Anaknya Fantastis di Era Konten yang Dinamis

10 Mei 2023   10:57 Diperbarui: 10 Mei 2023   11:01 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Guru dan konten, dalam Kurikulum Merdeka, Pembelajaran Berdiferensiasi dan konsep Merdeka Belajar. (designed by Akbar Pitopang)

Orangtua juga memainkan peran yang penting dalam era konten digital yang dinamis ini. Orangtua adalah benteng utama bagi anak-anak dalam menghadapi tantangan dan bahaya yang mungkin muncul di dunia digital. 

Orangtua yang eksis alias tidak gaptek akan dapat mengambil inisiatif untuk memahami teknologi dan platform digital yang digunakan oleh anak-anak mereka. Orangtua perlu berinteraksi dengan anak-anak mereka untuk membicarakan pengalaman anak dalam bermedia sosial misalnya. Lalu memberikan arahan-arahan yang sekiranya diperlukan.

Orangtua masa kini dituntut mampu memahami tren dan perilaku anak-anak mereka di media sosial. Mereka juga akan mampu memberikan dukungan dan bimbingan kepada anaknya jika anak ingin menjadi content creator di dunia konten digital.

Sebagai orang tua, melindungi dan membimbing anak-anak dalam penggunaan internet sehat adalah tugas yang tak terpisahkan dari peran sebagai wali. Orang tua perlu memastikan bahwa anak-anak mereka terlindungi dari risiko seperti konten yang tidak pantas, pelecehan, atau cyberbullying. dan perlu diajarkan mengembangkan keterampilan kritis dalam memilah informasi. 

Sebagai generasi yang tumbuh di era digital, anak-anak memiliki keahlian dan kreativitas yang luar biasa dalam menciptakan dan mengkonsumsi konten. Inilah mengapa kolaborasi antara orang tua dan anak-anak mereka dalam menyebarkan konten edukatif menjadi sangat berharga. 

Dengan berkolaborasi, orang tua dapat memanfaatkan kemampuan anak-anak mereka untuk menciptakan konten yang memiliki nilai edukatif, menyenangkan, dan menginspirasi. Hal ini tidak hanya memperkuat ikatan antara orang tua dan anak, tetapi juga memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk berkembang dalam bidang kreativitas dan teknologi.

Dalam kolaborasi ini, orang tua dan anak-anak dapat menggabungkan keahlian mereka masing-masing. Misalnya, jika anak memiliki minat dalam ilmu pengetahuan, orang tua dapat membantu anak menyampaikan fenomena alam yang menakjubkan melalui video eksperimen sederhana. Atau jika anak memiliki bakat seni, orang tua dapat membantu anak membuat konten video menari atau menyanyi.  

Saat ini, makin banyak orangtua yang narsis (dalam arti yang positif) dalam gaya parenting bahkan sejak masih bayi sudah dibuatkan akun di media sosial. 

Lihat saja di sekeliling kita saat ini. Bahkan kakak, saudara dan saya sendiri selaku orangtua masa kini ternyata secara sadar maupun tidak, seringkali membagikan konten tentang anak sebagai bagian dari proses parenting ala era digital yang sudah menjadi gaya hidup tersendiri saat ini.

Ada orangtua yang doyan membagikan konten tentang kemajuan akademik atau prestasi yang diraih anak baik di sekolah maupun dalam mengikuti kegiatan pengembangan diri diluar sekolah. Oleh sebab itu, orangtua perlu didorong untuk menciptakan konten-konten yang lebih bersifat edukatif yang menginspirasi. 

Kolaborasi orang tua dan anak juga memiliki manfaat jangka panjang bila didasari dengan etika dan pengelolaan konten digital yang baik dan bertanggung jawab. Melalui kolaborasi ini, juga membantu anak belajar menjadi sumber inspirasi bagi orang lain, supaya membentuk generasi yang lebih berdaya saing dan kreatif di dunia digital yang kini malah sudah mulai diintervensi oleh kehadiran AI (artificial intelligence).

Dalam era internet sehat yang terproteksi oleh IndiHome dari Telkom Indonesia, internet provider kebanggan Indonesia ini terus mendukung peran orang tua dalam memastikan internet sehat dan mendidik anak-anak tentang penggunaan yang bertanggung jawab sambil berkolaborasi menciptakan dan menyebarkan konten edukatif yang menginspirasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun