Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Best Teacher 2022 dan Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Gurunya Optimis, Orangtua Eksis, Anaknya Fantastis di Era Konten yang Dinamis

10 Mei 2023   10:57 Diperbarui: 10 Mei 2023   11:01 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Era konten digital semakin berkembang dan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita sehari-hari. Setiap individu, dari berbagai kelompok usia, dapat mengambil perannya masing-masing dalam arus konten digital ini. 

Masyarakat memiliki banyak kesempatan untuk membangun identitas (personal branding) dan potensi karir sebagai content creator yang menghasilkan cuan melalui karya konten digital.

Hal ini terbukti dari banyaknya content creator yang mampu menghasilkan pendapatan dari platform seperti YouTube, Instagram, TikTok dan di platform lainnya. Namun, untuk sukses di dunia konten digital yang dinamis ini, seseorang memerlukan beberapa kualifikasi khusus.

Shiddiq Sugiono dalam Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komunikasi pada Desember 2020, menjelaskan bahwa para ahli telah memprediksi industri konten membutuhkan kreativitas dari content creator untuk menciptakan suatu inovasi (Preston, Kerr, and Cawley 2009).

Namun secara sederhananya, dunia konten digital saat ini telah merambah berbagai hal yang dapat diakses bahkan diciptakan oleh berbagai kalangan.

Coba tengok kita akan menjelajahi peran yang dimainkan oleh guru yang optimis, orangtua yang eksis, dan anak-anak yang fantastis dalam menghadapi tantangan dan peluang yang ditawarkan oleh era konten digital yang dinamis.

Guru dan konten, dalam Kurikulum Merdeka, Pembelajaran Berdiferensiasi dan konsep Merdeka Belajar. (designed by Akbar Pitopang)
Guru dan konten, dalam Kurikulum Merdeka, Pembelajaran Berdiferensiasi dan konsep Merdeka Belajar. (designed by Akbar Pitopang)

= Kreativitas dalam dunia pendidikan dan pembelajaran berbasis konten =

Masih ingat dengan konten-konten ala guru yang sempat viral dengan gaya mengajarnya yang unik dan menjadi perhatian khalayak? 

Seperti itulah fenomena guru masa kini yang suka bikin konten untuk pembelajaran. Tak terkecuali saya sendiri selaku seorang guru juga kerap melakukan hal positif itu.

Guru adalah sosok penting dalam membimbing dan mendidik anak didik dalam era konten digital yang dinamis ini. Dengan optimisme yang tinggi, guru menyadari bahwa teknologi digital dapat meningkatkan pembelajaran. Dengan menggunakan konten digital yang relevan, guru dapat membuat proses pembelajaran lebih menarik dan interaktif bagi para siswa. Dengan sikap optimis ini, guru memberikan inspirasi kepada anak-anak untuk menjelajahi dan memanfaatkan potensi yang tak terbatas dari era konten digital yang dinamis.

Pendidikan adalah fondasi bagi masa depan generasi kita. Namun, dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, pendekatan konvensional dalam pembelajaran juga mengalami transformasi. Era digital telah membuka pintu kelas yang baru bagi guru dan siswa untuk menjelajahi potensi kreativitas mereka melalui pembelajaran berbasis konten. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun