Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Refleksi May Day dan Hardiknas, Ekspansi AI dan Masa Depan SDM Indonesia

3 Mei 2023   01:19 Diperbarui: 23 Mei 2023   22:50 940
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dapat berpikir kritis dan kreatif: peserta didik dapat terlibat dan proaktif melalui metode pembelajaran yang berorientasi pada masalah (problem based learning) dan proyek/P5.

  • Bisa berkomunikasi dan mampu berkolaborasi; dengan melatih siswa berkomunikasi secara efektif secara lisan maupun tulisan. Serta membiasakan mereka bekerjasama dan berkolaborasi dengan orang lain atau tim.

  • Time management: siswa dilatih untuk menyelesaikan tugas dengan perencanaan, proses, dan evaluasi, dalam tenggat waktu yang ditentukan. Supaya kedepannya mereka terbiasa untuk selalu produktif.

  • Pendidikan karakter dan etika kerja: tentang nilai-nilai seperti integritas, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, dan inisiatif sebagai SDM yang profesional.

  • Tantangan intervensi AI dalam dunia kerja di masa depan nantinya. (SHUTTERSTOCK via Kompas.com)
    Tantangan intervensi AI dalam dunia kerja di masa depan nantinya. (SHUTTERSTOCK via Kompas.com)

    = Kemajuan Artificial Intelligence, akankah menjadi ancaman?

    May Day saat ini seringkali kali antiklimaks karena meskipun menjadi momentum bagi para pekerja untuk menyuarakan tuntutan, namun pada beberapa tahun terakhir, peringatan ini seringkali dirayakan dengan aksi demo dan unjuk rasa yang cenderung mengalihkan perhatian dari isu utama yang seharusnya diangkat.

    Bahkan, kini dunia kerja semakin diwarnai oleh kehadiran teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence) dan otomasi yang berdampak pada peran pekerja manusia yang semakin tergantikan. 

    Berbagai jenis pekerjaan mulai beralih ke mesin AI yang memungkinkan pekerjaan-pekerjaan tertentu dapat dilakukan tanpa campur tangan manusia. Hal ini memunculkan kekhawatiran bahwa mesin dan AI akan mengambil alih pekerjaan manusia, sehingga memperburuk kondisi sosial-ekonomi dan merugikan pekerja.

    Artificial Intelligence (AI) telah menjadi topik yang sering dibicarakan belakangan ini. Banyak yang berpendapat bahwa AI akan semakin mengambil alih banyak pekerjaan manusia di masa depan. 

    Meskipun begitu, ada hal-hal tertentu yang hanya bisa dikuasai oleh manusia. Seperti misalnya kemampuan kepemimpinan atau leadership adalah kemampuan yang sangat penting dalam dunia kerja, mampu memimpin tim dengan baik dan mengambil keputusan yang tepat dalam situasi yang sulit. 

    Kemampuan manajerial juga sangat penting dalam dunia kerja yang melibatkan banyak aspek, seperti merencanakan, mengatur, mengarahkan, dan mengontrol. 

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
    Lihat Humaniora Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun