Sudah berlangsung beberapa pekan ini wilayah Provinsi Riau terdampak adanya peristiwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Titik api kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) tanah gambut berada di Kelurahan Teluk Makmur, Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai pada 12 April 2023 yang lalu. [sumber]
Sudah lama wilayah Riau tidak terselimuti oleh asap yang disebabkan kebakaran hutan dan lahan yang selama ini sudah dianggap sebagai bencana daerah yang berlanjut menjadi bencana nasional hingga menyebar ke wilayah internasional seperti ke negara tetangga.
Hal ini ditandai pada masa pandemi yang lalu bahwa wilayah Riau ---meski dalam keadaan suhu dan cuaca yang sama seperti saat terjadinya karhutla ini--- tidak terjadi bencana asap.
Terakhir kali asap menyelimuti wilayah Riau pada 2019 yang lalu di mana saya ikut terdampak oleh bencana yang disebabkan oleh ulah oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
Kebiasaan membakar lahan perkebunan sawit
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Riau memang dipengaruhi oleh suhu panas. Akan tetapi kondisi alam tersebut diperparah dengan banyaknya pemilih lahan perkebunan sawit yang melakukan pembakaran lahan.
Perkebunan sawit di Riau yang begitu luas dikuasai sebagian besar oleh perusahaan, sedangkan sisanya milik warga.
Banyak perusahaan yang menempuh jalan instan untuk proses regenerasi pohon sawit yakni dengan cara dibakar.
Alasannya karena dinilai lebih ekonomis karena coba bayangkan saja berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk mengelola lahan sawit yang sungguh berhektar-hektar luasnya.
Jadi, jangan heran bila bencana asap di wilayah terus terjadi. selagi masih ada sawit di wilayah tersebut maka karhutla pun pasti akan terus terjadi.