Keterangan dari Kepala Manggala Agni Daops Sumatera V/Dumai, Ismail Hasibuan menerangkan bahwa kawasan yang terbakar itu merupakan semak belukar tanah gambut. Kedalaman gambut yang mencapai 2-3 meter menyebabkan petugas kesulitan melakukan pemadaman. [sumber]
Pemadaman titik api menggunakan mesin pompa air. Petugas juga membuat embung di lokasi untuk mendapatkan sumber air.
Anggota polisi, TNI dan BPBD juga beraksi di pinggir jalan untuk menyetop pengendara dan diminta untuk menghidupkan lampu mobil agar jarak pandang yang terbatas karena asap tidak menyebabkan kecelakaan.
Akankah bencana asap kembali menyelimuti Riau?
Seingat saya, bencana asap yang menyelimuti wilayah Riau dan sekitarnya terakhir kali terjadi pada tahun 2019.Â
Saya sempat mengabadikan momen tersebut dan mengunggahnya di kanal YouTube, di sana tertera tanggal pengambilan video tersebut.
Memang pada tahun-tahun berikutnya sempat terjadi peristiwa karhutla namun tidak dampak asapnya tidak terlalu menyulitkan aktivitas masyarakat.
Bisa jadi karhutla yang terjadi murni karena faktor alam sehingga dapat ditanggulangi dengan baik.Â
Karena pandemi dan aktivitas masyarakat dibatasi sehingga kasus karhutla di Riau bisa ditekan atau diawasi dengan ketat.
Kini semenjak kondisi kembali berangsur pulih, saya khawatir akan kembali terjadi karhutla karena campur tangan atau ulah oknum pembakar lahan yang tidak bertanggung jawab.