Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Akun ini dikelola Akbar Fauzan, S.Pd.I

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Selain Rendang, Bakso Jadi Hidangan Lebaran Favorit di Ranah Minang

24 April 2023   05:12 Diperbarui: 24 April 2023   05:23 1021
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dengan semangat kebersamaan dan untuk silaturahmi, bakso dengan porsi besar. (Foto Akbar Pitopang)

Di Sumatera Barat, rendang merupakan menu yang wajib ada untuk disantap saat lebaran. setiap rumah pasti akan memasak rendang untuk dihidangkan saat Hari Raya. 

Seperti pada Idul Fitri 1444 H kali ini, bahwa rendang hadir menyemarakkan momen lebaran yang sudah menjadi sebuah tradisi kuliner di Ranah Minang sejak dahulu.

Rendang adalah masakan tradisional Indonesia yang berasal dari daerah Minangkabau (Sumatera Barat)  dan telah mendapatkan pengakuan dunia sebagai salah satu masakan terenak di dunia.

Rendang terbuat dari daging sapi yang dimasak dalam bumbu rempah khas Minangkabau yang kaya akan rasa dan aroma. 

Proses memasak rendang memakan waktu yang cukup lama, biasanya antara 4 hingga 6 jam, sehingga daging sapi menjadi empuk dan bumbu meresap dengan baik. Hal inilah yang membuat rendang memiliki cita rasa yang kaya dan enak.

Tradisi menyajikan rendang saat Hari Raya di Sumatera Barat bukan hanya sekedar menikmati makanan yang enak, tapi juga memiliki makna yang lebih dalam. Rendang dianggap sebagai simbol kebersamaan dan kekompakan keluarga dalam menghadapi Hari Raya. 

Momen lebaran pun menjadi lebih meriah dengan kehadiran rendang sebagai hidangan utama yang disajikan kepada tamu dan kerabat yang datang berkunjung.

Meskipun rendang lebih populer sebagai hidangan Hari Raya di Sumatera Barat, namun sekarang ini rendang juga bisa ditemukan di berbagai daerah di Indonesia dan bahkan di luar negeri. 

Nah, itu sekelumit informasi mengenai rendang yang menjadi sajian wajib untuk momen lebaran di Ranah Minang yang dilakukan dari dulu zaman nenek moyang sampai zaman yang terus berkembang seperti sekarang.

Membuat sendiri bakso untuk hidangan lebaran di kampung oleh masyarakat Minang. (Foto Akbar Pitopang)
Membuat sendiri bakso untuk hidangan lebaran di kampung oleh masyarakat Minang. (Foto Akbar Pitopang)

Pamor bakso di Ranah Minang

Bakso eksis di ranah Minang atau di Sumatera Barat saat ini dan menjadi pengalaman kuliner yang sudah biasa menggoyang lidah masyarakat disana.

Kini bakso hadir menemani rendang sebagai menu yang akan disantap saat lebaran.

Meskipun rendang masih menjadi hidangan utama yang wajib disajikan saat lebaran di Sumatera Barat, namun tak bisa dipungkiri bahwa bakso juga menjadi makanan favorit dan populer di daerah tersebut. 

Identifikasi bakso adalah kuliner yang berasal dari Jawa, namun telah menyebar ke berbagai daerah di Indonesia, termasuk mengekspansi Ranah Minang.

Di Sumatera Barat, bakso sudah biasa dijual baik di restoran, maupun di warung-warung kecil atau pedagang kaki lima. 

Bakso yang dijual di sana memiliki ciri khas tersendiri, seperti ukuran bakso yang lebih besar dengan rasa kuahnya yang kaya rempah-rempah. Bakso disajikan dengan kuah kaldu yang gurih dengan tambahan mie atau bihun.

Saat ini, bakso memang semakin populer di Sumatera Barat dan menjadi salah satu menu yang disantap saat lebaran, selain rendang. 

Seperti momen lebaran yang saya alami tahun ini di kampung halaman di Kabupaten Limapuluh Kota.

Saya lagi-lagi menemukan fakta bahwa rendang dan bakso memainkan perannya masing-masing dalam menggoyang lidah 'Urang Awak'.

Kakak saya yang tertua ternyata ahli dalam mengolah berbagai masakan khas Minangkabau. Selain itu, beliau juga mampu menghadirkan masakan lain seperti bakso, pempek, dan kuliner/masakan lainnya.

Oleh sebab itu, sama seperti tahun lalu, kali ini beliau kembali membuat bakso yang diolahnya sendiri ala rumahan. 

Bakso buatan sendiri untuk dihidangkan saat lebaran di Sumatera Barat. (Foto Akbar Pitopang)
Bakso buatan sendiri untuk dihidangkan saat lebaran di Sumatera Barat. (Foto Akbar Pitopang)

Alasannya bakso disukai masyarakat Minang saat lebaran

Masyarakat Minang yang sudah terbiasa dengan jenis masakan pedas biasanya ogah bisa disuguhi masakan Jawa yang bercita rasa manis.

Namun, tidak untuk bakso. Perihal bakso maka berbeda dan itu pasti pengalaman yang menyenangkan dan menyambung tali silaturahmi di momen yang spesial seperti lebaran. 

Menurut hemat saya, berdasarkan pengalaman yang pengamatan langsung dalam ruang lingkup keluarga dan masyarakat, maka ada beberapa alasan mengapa bakso disukai masyarakat Minang saat lebaran. 

Pertama, bakso beragam variasi dan rasa yang menarik. 

Seperti yang kita tahu bahwa bakso memiliki citarasa yang khas dan gurih, dengan tekstur kenyal yang nikmat saat digigit. 

Saat ini, bakso juga tersedia dalam berbagai variasi seperti bakso urat, bakso ikan, bakso ayam, dan sebagainya. 

Hal ini yang menjadikan bakso menjadi hidangan yang disukai oleh banyak orang, termasuk masyarakat Minang. 

Serta bakso menjadi pilihan yang fleksibel bagi masyarakat Minang yang ingin menikmati hidangan yang berbeda-beda setiap tahunnya supaya tidak jenuh.

Apalagi semua orang Minang pasti memasak rendang dan di setiap rumah pasti ada rendang untuk disajikan.

Oleh sebab itu, bakso menjadi favorit untuk dinikmati saat bersilaturahmi. Ibaratnya, kenapa harus makan rendang lagi saat bertamu padahal dirumah sendiri juga ada rendang.

Saya sudah mengamati secara langsung bahwa kemarin tamu kakak saya yang datang ke rumah juga sangat tertarik dan berminat sekali untuk menyantap bakso dihidangkan.

Kedua, terjangkau dan mudah disajikan.

Fleksibilitas bakso yang membuatnya banyak disukai masyarakat karena mudah disajikan dan atau dipersiapkan, sehingga cocok sebagai alternatif hidangan saat lebaran yang dapat disiapkan dengan cepat dan mudah.

Bagi yang merasa bosan dengan jenis masakan yang ada dirumah maka biasanya masyarakat akan membeli bakso di luar.

Sedangkan bakso biasanya dijual dengan harga yang terjangkau dan mudah diakses oleh masyarakat. 

Hal ini membuatnya menjadi pilihan yang populer bagi keluarga Minang yang ingin menikmati hidangan berbeda tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar.

Ketiga, pengaruh media sosial dan viral.

Perkembangan zaman sepertinya masifnya akses media sosial oleh masyarakat membuat kuliner bakso semakin dikenal luas oleh masyarakat.

Apalagi dengan viralnya bakso dengan jenis atau tampilan unik dengan nama yang nyentrik seperti bakso beranak, bakso tunjang, dan lainnya.

Sehingga membuat masyarakat di Sumatera Barat ikut merasa penasaran dan mendorongnya untuk mencicipi. Sehingga makin lama bakso menjadi makin terkenal di kalangan masyarakat Minang.

Dengan semangat kebersamaan dan untuk silaturahmi, bakso dengan porsi besar. (Foto Akbar Pitopang)
Dengan semangat kebersamaan dan untuk silaturahmi, bakso dengan porsi besar. (Foto Akbar Pitopang)

****

Lebaran tanpa hidangan wajib seperti rendang dan bakso menjadikannya momen kebersamaan terasa kurang lengkap.

Rendang memang tetap saja masih menjadi hidangan yang paling istimewa dan menjadi identitas kuliner Sumatera Barat bagi masyarakatnya dan juga di mata dunia. 

Sedangkan dalam konteks lebaran, bakso bisa menjadi alternatif variasi hidangan yang berbeda dari rendang yang sudah menjadi hidangan yang layak dihidangkan. 

Menikmati hidangan bersama keluarga dan orang-orang terdekat merupakan bagian penting dari tradisi lebaran di Indonesia. Bakso yang dibuat oleh kakak saya memiliki cita rasa yang spesial dan  menggugah selera sehingga mampu menghangatkan suasana saat berkumpul bersama.

Selain itu, momen lebaran juga menjadi waktu yang tepat untuk saling bermaafan dan berbagi (termasuk makanan). 

Sehingga menyajikan bakso bisa menjadi cara untuk mempererat hubungan kemanusiaan (hablumminannas) di momen lebaran yang penuh hikmah dan sukacita.

Kini, bakso sudah menjadi kuliner favorit masyarakat Minang di Sumatera Barat baik untuk lebaran maupun dinikmati di hari-hari lain di sepanjang tahun.

Lebaran di Ranah Minang selalu identik dengan rendang. Namun siapa sangka, bakso juga menjadi pilihan hidangan favorit yang tak kalah populer. 

Bakso yang awalnya hanya dikenal sebagai makanan biasa, kini telah menjadi sajian istimewa bagi masyarakat serta menjadi bagian dari tradisi lebaran di Sumatera Barat.

Kapan terakhir kali anda makan bakso?

Salam berbagi dan menginspirasi.
== Akbar Pitopang ==
[SAMBER 2023 Hari 24: Bakso Favorit Nusantara]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun