Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Akun ini dikelola Akbar Fauzan, S.Pd.I

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Berwisata Menyenangkan Sambil Menjaga Alam ala Sustainable and Responsible Travel

17 April 2023   08:09 Diperbarui: 17 April 2023   08:10 3104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Melakukan aktivitas wisata yang tidak merusak alam. (Foto Akbar Pitopang)

Kita dapat mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dengan cara membiasakan membawa minum melalui botol minum sendiri. 

Selain itu, kita juga bisa membawa perlengkapan atau kebutuhan dengan dimasukkan ke dalam tas kain (tote bag) yang dapat digunakan berulang kembali.

Yang saya lihat kebiasaan masyarakat ketika berwisata di alam selama ini adalah mereka membawa makanan seperti snack dan nasi bungkus serta air mineral.

Keindahan ini janganlah terkontaminasi oleh kehadiran sampah dan limbah. (Foto Akbar Pitopang)
Keindahan ini janganlah terkontaminasi oleh kehadiran sampah dan limbah. (Foto Akbar Pitopang)

Setelah itu, bila mereka tidak berhasil menemukan keberadaan tempat sampah maka mereka akan meninggalkannya di lokasi tersebut begitu saja.

Padahal seharusnya jika memang tidak menemukan tempat sampah maka hendaknya sampah tersebut tetap dipungut dan ditenteng kembali sampai menemukan tempat sampah yang semestinya.

Saat berwisata di alam, kita harus memastikan bahwa sampah yang kita hasilkan dapat dibuang dengan benar. 

Selalu siap siaga dengan membawa kantong sampah sendiri dan pastikan untuk membuangnya di tempat sampah yang tersedia. 

Jangan sekali-kali meninggalkan sampah di alam karena ini dapat merusak lingkungan dan mengganggu habitat satwa liar.

Mendaki Bukit Batu Manda di Limapuluh Kota dengan berjalan kaki dan tidak merusak alam. (Foto Akbar Pitopang)
Mendaki Bukit Batu Manda di Limapuluh Kota dengan berjalan kaki dan tidak merusak alam. (Foto Akbar Pitopang)

3. Jalan kaki atau menggunakan transportasi yang ramah lingkungan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun