Ketika saya masih kecil, bulan Ramadhan selalu menjadi momen yang ditunggu-tunggu. Pada suatu ketika, ibu dan nenek saya sibuk menyiapkan hidangan berbuka puasa untuk keluarga.Â
Sembari menyiapkan makanan berbuka puasa untuk dibawa ke mushola. Yup, ada satu tradisi khas yang selalu kami nantikan, yaitu mengantarkan makanan berbuka puasa ke mushola di kampung kami.
Dalam suasana petang, Â saya bersama ibu dan nenek berjalan kaki menuju mushola yang berjarak sekitar 1 Km dari rumah.Â
Di sepanjang jalan, saya bisa melihat suasana yang berbeda dari hari biasa. Banyak orang yang berkumpul di depan rumah atau di teras rumah mereka, menunggu waktu berbuka puasa. Beberapa orang lainnya membawa bekal berbuka puasa untuk dibagikan kepada tetangga yang kurang mampu.
Tak lama berselang, saya bersama ibu dan nenek memasuki halaman mushola yang sudah dipenuhi oleh orang-orang yang sedang menunggu waktu berbuka puasa. Terkadang, ada juga beberapa anak-anak yang sedang bermain di halaman mushola menunggu waktu berbuka tiba.Â
Setelah adzan Maghrib berkumandang, seluruh orang yang berada di mushola mulai berbuka puasa bersama-sama. Saya duduk di barisan depan bersama para bapak-bapak. Sementara ibu dan nenek duduk bersama dengan para perempuan lainnya di belakang.Â
Semua orang berdoa dan mengucapkan Bismillah, lalu mulai menyantap hidangan yang telah disediakan.
Kami semua alias para jamaah duduk bersama dengan orang-orang di mushola, menikmati suasana kebersamaan dan kehangatan yang tercipta.
Oh... indahnya kebersamaan itu.
Bernostalgia kenangan masa kecil di bulan Ramadhan
Masa kecil memang selalu identik dengan momen-momen yang menyenangkan, seperti berbuka puasa bersama dengan keluarga, tetangga, masyarakat maupun teman-teman di lingkungan sekitar.