Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK, Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Berbagi Buka Puasa Sambil Nostalgia Masa Kecil di Bulan Ramadhan (Samber 2/30)

2 April 2023   08:32 Diperbarui: 2 April 2023   08:39 1531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi berbagi makanan berbuka puasa. (SHUTTERSTOCK/ADDKM via Kompas.com) 

Kebiasaan mengantarkan makanan berbuka puasa ke mushola/masjid di kampung saya bisa dikatakan sudah menjadi sebuah tradisi yang dijumpai di bulan Ramadhan. Adalah momen yang sangat membekas di hati saya. 

Disadari bahwa selain mengajarkan nilai-nilai kebersamaan, tradisi ini juga mengajarkan rasa empati dan kepedulian kepada sesama. 

Momen positif di bulan Ramadhan yang selalu menjadi kenangan indah di masa kecil itu memang pantas untuk terus dibiasakan pada masa sekarang ini.

Kesempatan bernostalgia masa kecil di bulan Ramadhan seperti ini dapat membantu kita untuk lebih menghargai momen-momen berharga dalam hidup.

Sehingga mengingatkan kita untuk selalu bersyukur atas segala nikmat yang diberikan Allah SWT.

Di bulan Ramadhan yang penuh berkah, mari kita terus merajut tali persaudaraan dengan berbagi dan saling membantu sesama umat muslim. 

Salam berbagi dan menginspirasi.

Akbar Pitopang | 11 Ramadhan 1444 H.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun