Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK, Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

9 Manfaat Membuat Permainan Edukasi dari Bahan Daur Ulang

13 Mei 2023   08:21 Diperbarui: 14 Mei 2023   10:25 1627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak jadi ikutan mencoba dan mengalami banyak sekali pengalaman baru dalam proses pembuatan mainan edukasi. (Foto Akbar Pitopang)

Orangtua dapat mengarahkan anak agar memainkan dengan sportivitas dan perilaku tanggung jawab.

Memang ada banyak cara yang bisa ditempuh orangtua untuk menanamkan karakter yang baik kepada anak. Meskipun proses pembentukan karakter ini tidak bisa "digampangkan" begitu saja.

Bila dilakukan dengan cara yang menyenangkan saat bermain bersama maka proses pembentukan karakter menjadi lebih intim karena adanya kedekatan yang terbangun dengan baik.

8. Gaya hidup hemat alias frugal living

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa anak balita masih suka melemparkan mainannya saat bermain sehingga otomatis perilaku itu dapat menyebabkan kerusakan pada barang-barang atau mainannya.

Membuat mainan edukatif dari barang daur ulang merupakan sebuah langkah visioner dalam prinsip frugal living atau hidup hemat.

9. Cara orangtua melakukan financial planning

Seturut dengan prinsip frugal living dalam penyediaan mainan atau saranan permainan edukatif dari barang daur ulang diatas maka orangtua memiliki strategi dalam melakukan financial planning atau perencanaan keuangan jangka panjang.

Mainan anak yang dibelikan kebanyakan hanya akan teronggok begitu saja apabila anak sudah tidak mau lagi memainkannya karena bosan atau karena faktor pertambahan usia.

Sedangkan alokasi dana keuangan rumah tangga tidak hanya untuk membeli dan memperbarui mainan anak.

Ada banyak hal penting lainnya yang lebih krusial untuk dilakukan perencanaan alokasi keuangan misalkan untuk persiapan dana pendidikan anak, dana kesehatan dan persiapan dana untuk hal-hal yang terduga lainnya.

Orangtua inovatif maka anak menjadi kreatif. (Foto Akbar Pitopang)
Orangtua inovatif maka anak menjadi kreatif. (Foto Akbar Pitopang)

Demikianlah manfaat yang sangat besar yang akan diterima oleh orangtua dan anak ketika mau bersikap kreatif dan inovatif dalam penyediaan sarana permainan edukatif yang diwujudkan dari barang atau bahan daur ulang.

Walaupun terkesan sederhana namun manfaatnya sungguh luar biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun