Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK, Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

9 Manfaat Membuat Permainan Edukasi dari Bahan Daur Ulang

13 Mei 2023   08:21 Diperbarui: 14 Mei 2023   10:25 1627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sarana permainan edukasi dari bahan daur ulang. Sederhana namun bermakna. (Foto Akbar Pitopang)

Bila anak dibiasakan untuk merawat mainannya maka dapat meminimalisir terjadinya kerusakan mainan sehingga semua mainan yang dimiliki anak menjadi lebih awet dan dapat bertahan lama.

5. Menghalau dominasi gadget dan atau TV

Eksistensi gadget dan tayangan televisi masa kini telah menyandera kehidupan anak-anak dan generasi. 

Sebenarnya gadget itu ada manfaatnya bagi anak bila diawasi secara ketat dengan mematuhi aturan yang semestinya ditekankan oleh orangtua pada anak.

Namun kenyataan yang terjadi adalah sebaliknya bahwa banyak anak saat ini yang sudah ketergantungan dengan gadget.

Anak usia 0-6 tahun yang terlalu sering terpapar layar ponsel dan layar televisi agar kemampuan berbicara dan perbendaharaan kosakata anak tidak terganggu.

Penyebab anak terlambat bicara diketahui memang dipengaruhi oleh paparan gadget dengan intensitas yang tinggi.

Agar tidak terjadi dominasi gadget pada anak, maka orangtua harus selalu mengajak anak berinteraksi dengan memainkan permainan-permainan edukatif dari bahan daur ulang semacam itu.

6. Bagus untuk otak dan motorik anak

Sudah pasti segala jenis permainan edukatif diciptakan agar dapat meningkatkan aspek kognitif dan sistem motorik pada anak. 

Pengajaran untuk bersikap fokus merupakan salah satu aspek penting dalam mendukung berkembangnya aspek kognitif pada anak.

Sementara itu, gerakan-gerakan seperti berlari, melompat, melempar, dan lainnya bagus untuk sistem motorik kasar pada anak. Sedangkan motorik halus berupa gerakan yang melibatkan otot-otot kecil dalam tubuh anak, seperti tangan, jari, dan pergelangan tangan.

7. Upaya pembentukan karakter anak

Tatkala orangtua membimbing anak untuk memainkannya maka orangtua dapat memaksimalkan fungsi parenting dalam hal proses pembentukan karakter anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun