Kondisi demikian menjadikan bahan plafon yang ada saat ini menjadi penghantar panas yang konsisten pada ruangan secara menyeluruh.
Pada siang hari saat sinar matahari sedang terik-teriknya, ruangan akan terasa seperti suasana sauna bila tanpa menyalakan kipas angin.
Keempat, bagian depan rumah tanpa double-skin facade.
Sebagaimana yang disampaikan oleh Kompasianer-arsitek Franhky Wijaya, bahwa untuk menyiasati strategi membuat hunian menghadap timur/barat lebih nyaman bagi penghuninya adalah dengan membuat double-skin facade (fasad ganda).
Fasad ganda ini bisa dengan menambahkan kaca, tembok dari batuan alam, tritisan, atau dengan cara paling sederhana yakni menanam pohon dan menambahkan tirai bambu.
Hanya saja untuk saat ini rumah saya masih belum ada fasad ganda dan baru ditanami pepohonan di depan rumah untuk menghambat sinar matahari langsung.
Walaupun saya juga sudah merencanakan membangun fasad ganda berupa tembok dinding roster. Tunggu dulu, kendalanya masih dalam hal budgeting atau anggaran yang belum memadai.
Kelima, ruang laundry beratap transparan.
Menariknya, rumah saya memiliki ruangan khusus untuk kegiatan laundry yang posisinya bersebelahan dengan kamar mandi namun menghadap ke dapur.
Ruangan kecil tersebut secara sengaja hanya dipasangi atap transparan dengan tujuan agar ruangannya lebih hangat karena bila tidak maka akan cenderung lebih lembab akibat adanya kegiatan mencuci pakaian.
Akan tetapi hal itu berakibat menjadi penghantar suhu panas yang langsung turun dari atap transparan menuju dapur dan ruangan lainnya.