Ketika anak muda bekerja dari rumah maka mereka bisa melakukan berbagai aktivitas "sambilan".Â
Anak muda memang lebih terkesan santai dalam menjalani segala sesuatu.
Bila bekerja dari rumah maka anak muda tidak perlu risau karena tidak akan terlambat ke kantor yang tidak akan mempengaruhi presensi kehadiran.Â
Bila sering datang terlambat ke kantor tentu bisa mempengaruhi gaji maupun adanya sanksi yang diberikan oleh atasan.
Anak muda akan stand by untuk menghadiri meeting online, pembagian tugas, dan sebagainya sesuai jadwal yang telah disepakati.
2. Anak muda enggan terlalu dikekang dengan suasana yang monoton
Suasana di kantor tentu terasa monoton karena itu-itu saja yang dilihat setiap hari.Â
Atasan biasanya juga lebih suka mondar-mandir memperhatikan apa yang dilakukan oleh bawahannya selama di kantor.
Hal tersebut bagi para anak muda dianggap menjadi sebuah kekangan. Dan membuat bekerja dengan penuh ketegangan dan beban.
Maka tak jarang tekanan yang diterima saat bekerja dari kantor menyebabkan anak muda saat ini memilih untuk quiet quitting.
3. Anak muda cenderung malas berangkat kerja lebih pagiÂ
Kebanyakan anak muda memang tidak suka berangkat kerja terlalu pagi.
Sedangkan berangkat kerja terlalu pagi adalah sebuah keharusan agar dapat menembus kemacetan atau kerumunan orang/sesama pekerja yang sama-sama hendak menggunakan transportasi umum.