Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Akun ini dikelola Akbar Fauzan, S.Pd.I

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Pentingnya "Crosscheck" Barang dan Harga Pasca Transaksi Jual Beli

13 Januari 2023   05:06 Diperbarui: 13 Januari 2023   11:48 2269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Teliti harga sebelum dan sesudah berbelanja barang. (Shutterstock)

Beberapa hari yang lalu saya menemani ibunda untuk berbelanja oleh-oleh dan keperluan rumah tangga di salah satu toko yang bisa dibilang "serba ada" dan cukup terkenal di kota Pekanbaru. 

Selain saya yang ikut menemani ibunda mencari barang di toko tersebut, juga ada istri dan anak yang juga ikut menemani.

Ketika sampai di toko tersebut kami langsung berkeliling dan melihat-lihat barang yang dipajang dan menimang-nimang barang yang hendak dibeli.

Toko tersebut berlantai 4 yang pada setiap lantainya dipenuhi oleh beragam produk yang ditawarkan untuk dijual kepada pengunjung yang datang.

Pada awalnya saya sendiri yang menemani ibunda untuk memilih bahkan fitting sepatu dan tas yang ingin ibunda beli.

Sedangkan istri saya menunggu di lantai dasar untuk menjaga anak kami yang saat ini sedang aktif-aktifnya bergerak sehingga tidak memungkinkan untuk dilepaskan begitu saja tanpa pengawasan.

Beberapa waktu berselang, istri saya datang menghampiri dan menyampaikan maksud agar saya menggantikannya untuk menjaga anak.

Akhirnya saya yang selanjutnya bergiliran menjaga anak kami sedangkan istri yang menemani mertuanya untuk berbelanja.

Setelah beberapa saat kemudian ternyata ibunda sudah mengantongi banyak barang di keranjang belanjaan untuk dilakukan checkout di kasir.

Terdapat tas dan sepatu yang akan dipakai oleh ibunda sendiri, bunga atau kembang artificial untuk dekorasi rumah serta barang lainnya, dan tak lupa oleh-oleh untuk cucu di kampung.

Sebenarnya pada setiap lantai ada kasirnya. Namun, karena masih ada barang yang hendak dibeli oleh ibunda dan juga istri dan barang tersebut berada di lantai dasar akhirnya pembayaran semua barang diputuskan akan dilakukan di kasir di lantai dasar saja.

Setelah semua barang terkumpul maka selanjutnya dilakukan checkout atau pembayaran di kasir.

Suasana toko saat itu sangat ramai pengunjung termasuk untuk melakukan pembayaran barang di kasir pun juga perlu mengantri menunggu giliran.

Crosscheck lah kembali barang dan harga yang telah dibeli. (Pixabay/jarmoluk)
Crosscheck lah kembali barang dan harga yang telah dibeli. (Pixabay/jarmoluk)

Setelah giliran kami datang lalu kami langsung melakukan pembayaran seluruh barang yang ada di keranjang.

Satu-persatu barcode barang di scan oleh kasir hingga akhirnya diketahui berapa jumlah total keseluruhan belanjaan kami pada hari itu hampir mencapai 800 ribu rupiah.

Ternyata jumlahnya cukup fantastis. Padahal kami kebanyakan hanya memilih barang dengan harga dibawah 20 ribu rupiah.

Setelah memastikan semua barang berhasil di scan, sebelum uang disetorkan maka kasir terlebih dahulu mendiskon beberapa barang pilihan.

Baru setelah itu saya menyetorkan uang ke kasir dan pembayaran pun selesai. Sip!

Customer mengirimkan foto dan video untuk proses penyampaian keluhan (tangkapan layar pribadi Akbar Pitopang)
Customer mengirimkan foto dan video untuk proses penyampaian keluhan (tangkapan layar pribadi Akbar Pitopang)

Kronologis terjadinya selisih harga barang dan upaya penyelesaian masalah

Saat malam hari, saya memastikan kembali apakah barang-barang yang kami beli tadi sudah cocok harganya atau adakah kekeliruan yang terjadi.

Hal semacam itu sering saya lakukan sebagai bentuk ketelitian dalam membelanjakan uang. Selain itu, sebagai upaya agar kita sebagai customer tidak dirugikan, atau agar kedua belah pihak hendaknya tidak ada yang merasa dirugikan.

Ternyata perkiraan saya tepat sekali bahwa diketahui adanya barang yang tidak cocok harganya sehingga menimbulkan selisih harga yang cukup signifikan.

Yakni adanya harga setangkai bunga yang tidak sesuai dengan harga yang telah tertera. Yang mana bunga tersebut dijual dengan harga 1*15.000, 3*20.000 dan 10*10.000.

Kenyataannya bahwa bunga tersebut sedang promo dihargai 10.000 per tangkai dan ditandai dengan adanya informasi diskon yang ditempel.

Ibunda telah membeli 4 tangkai bunga yang dimaksud. Total keseluruhan harga bunga yang ada di struk belanja adalah Rp60.000. Padahal seharusnya Rp40.000 saja jika sesuai dengan harga promo yakni Rp10.000 per tangkai. Berarti telah terjadi selisih harga berjumlah Rp20.000.

Uang tersebut walaupun tak terlalu besar tapi lumayan jika dimanfaatkan untuk kebutuhan penting lainnya. Apalagi saat ini dunia ekonomi sedang sulit serta dibayang-bayangi oleh resesi 2023.

Sebagai langkah bijak maka saya langsung menghubungi customer service toko tersebut via WhatsApp.

Saya langsung mengirimkan data pendukung berupa foto dan video yang menunjukkan tanda promo atas barang tersebut.

Selain itu, diperlukan pula data pendukung berupa struk belanjaan untuk memastikan bahwa saya benar-benar telah berbelanja di toko tersebut.

Alhamdulillah, pihak toko ternyata juga bijak dalam menanggapi komplain dari customernya. Setelah mereka mencermati dan memastikan harga yang tertera pada produk tersebut secara langsung maka pada akhirnya mereka menyepakati bahwa memang telah terjadi kekeliruan oleh kasir dalam proses transaksi jual beli barang tersebut.

Sehingga mereka akan mentransfer selisih uang ke rekening customernya langsung. Beberapa saat kemudian dana tersebut sudah masuk ke rekening saya.

Masalah pun beres. Kedua belah pihak telah menyelesaikan masalah ini dengan bijaksana dan penuh tanggung jawab. 

Sekali lagi, mari kita ucapkan: alhamdulillah.

Teliti harga sebelum dan sesudah berbelanja barang. (Shutterstock)
Teliti harga sebelum dan sesudah berbelanja barang. (Shutterstock)

Hikmah dan pelajaran agar bijak dalam transaksi jual beli

Dari kejadian ini kita hendaknya dapat mengambil pelajaran dan hikmah agar kedepannya lebih teliti dalam berbelanja atau membelanjakan uang.

Dari pihak customer maupun penjual sejatinya bisa memetik pelajaran berharga agar kedepannya menjadi lebih baik dan dapat menghindari potensi terjadinya kerugian atau komplain.

Apa saja hal penting yang perlu dilakukan oleh customer pasca transaksi jual beli?

1. Memastikan harga barang sebelum dibeli.

Inilah hal paling penting yang perlu dilakukan oleh customer sebelum melakukan transaksi jual beli. Terkadang harga yang dibanderol atau yang terdapat di rak tidak sesuai dengan harga yang di scan oleh kasir.

Bahkan beberapa kali saya sempat menemukan kasus tersebut dimana terjadi ketidakcocokan harga.

Jadi, kita sebagai customer harus benar-benar memastikan terlebih dahulu harga barang yang hendak dibeli tersebut sudah benar-benar sesuai dengan harga yang telah dibanderol oleh penjual.

2. Pengecekan ulang harga barang pasca transaksi.

Walaupun sekarang sistem pembayaran sudah semakin maju dengan adanya teknologi dan komputerisasi namun kita tidak bisa serta merta percaya atau pasrah begitu saja.

Setiap selesai melakukan transaksi jual beli maka kita sebagai customer perlu memastikan ulang apakah harga barang yang kita beli sudah sesuai dengan harga yang dibanderol.

Jika misalkan terjadi kekeliruan atau ketidakcocokan harga dan jumlahnya tidak terlalu besar mungkin kita masih bisa merelakan begitu saja --- selain karena malas dan gamau ribet.

Namun, bagaimana jika selisih harga cukup besar dari total keseluruhan harga yang ada? 

Apalagi jumlah barang yang dibeli sangat banyak atau grosir. Tentu hal tersebut akan merugikan kita sebagai customer.

3. Segera konsultasikan ketidakcocokan harga kepada customer service.

Saat ini kebanyakan toko sudah memiliki customer service untuk melayani komplain atau keluhan dari para pelanggannya.

Hal ini penting sekali agar customer bisa melayangkan keluhan dengan baik serta pula diselesaikan dengan baiklah oleh pihak toko. 

Untuk kasus yang saya alami ini untung saja customer service-nya dapat melayani customer dengan sangat baik sehingga masalah dapat terselesaikan dengan rasa kekeluargaan dan menimbulkan kepuasan bagi customernya.

Pentingnya keberadaan struk belanjaan sebagai bukti transaksi jual beli (tangkapan layar pribadi Akbar Pitopang)
Pentingnya keberadaan struk belanjaan sebagai bukti transaksi jual beli (tangkapan layar pribadi Akbar Pitopang)

4. Jangan buru-buru membuang struk belanjaan.

Ternyata struk belanja merupakan bukti otentik yang sangat penting dalam proses transaksi jual beli.

Jika saja saat itu saya langsung buru-buru membuang atau bahkan merobek struk belanjaan tersebut tentu saya tidak dapat melakukan komplain kepada pihak toko.

Alasan komplain dan bukti foto serta video saja tidak cukup tanpa didasari dengan adanya struk belanja. Untuk itu, kita sebagai pelanggan jangan terlalu buru-buru membuang struk belanja transaksi jual beli. 

Jika terjadi ketidakcocokan harga atau komplain customer seperti yang saya alami maka keberadaan struk belanja adalah sangat penting dan wajib ada untuk diperlihatkan kepada pihak toko atau penjual.

Jangan salahkan pihak toko jika tidak mau menerima komplain karena tidak adanya struk belanjaan. Bahkan jika masalah tersebut kita bawa ke pihak yang berwenang sekalipun maka tetap tidak akan dapat diproses.

Lalu, apa saja yang dapat dibenahi oleh pihak toko atau penjual?

1. Memastikan harga barang agar pembeli tidak bingung.

Pada kasus yang saya alami ini memang dapat terjadi karena adanya dua buah tempelan harga pada bunga tersebut.

Seharusnya jika ada barang yang dijual dengan harga promo maka informasi harga sebelumnya harus dicopot agar pembeli maupun pihak kasir tidak keliru dalam menentukan harga barang.

2. Mengontrol kinerja kasir agar lebih teliti dan fokus.

Kasir merupakan petugas yang memiliki tanggung jawab yang besar karena berurusan dengan masalah keuangan.

Sedangkan masalah keuangan merupakan suatu hal yang sangat sensitif.

Agar kasir tidak disalahkan oleh pemilik toko dengan alasan kurang teliti dalam bekerja maka pihak toko harus terlebih dahulu mengingatkan kepada kasir untuk dapat bekerja dengan fokus dan teliti.

3. Profesionalitas customer service adalah keunggulan toko.

Customer service juga merupakan suatu pihak yang sangat penting untuk mewujudkan profesionalitas sebuah toko atau tempat usaha dalam menyelesaikan masalah yang ada berhubungan dengan customer.

Jika customer service tidak dapat menyelesaikan masalah dengan bijak dan tidak mampu mencairkan suasana tentu urusan akan tambah ribet dan melebar ke mana-mana.

Untuk itu pentingnya customer service yang cekatan dalam menyelesaikan setiap keluhan dan komplain dari customer walau dalam bentuk sekecil apapun itu.

Keluhan dapat diselesaikan CS dengan baik dan selisih uang sudah di transfer ke customer (layar pribadi Akbar Pitopang)
Keluhan dapat diselesaikan CS dengan baik dan selisih uang sudah di transfer ke customer (layar pribadi Akbar Pitopang)

Demikianlah pengalaman berharga yang saya alami terkait proses penyelesaian komplain pasca transaksi jual beli.

Alhamdulillah, semua masalah dapat terselesaikan dengan baik, bijaksana dan penuh tanggung jawab.

Semoga informasi ini dapat bermanfaat dan menjadi pembelajaran bagi kita semua agar kedepannya lebih teliti dalam berbelanja dan transaksi jual beli.

*****

Salam berbagi dan menginspirasi. 

Akbar Pitopang untuk Kompasiana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun