Permainan yang satu ini jelas sekali berpotensi dapat menimbulkan kontak fisik tatkala siswa yang memainkannya tidak mampu mengontrol ritme permainannya.
Alhasil, bisa saja latto-latto tersebut terhempas dari tangannya lalu menghantam temannya atau benda-benda yang ada di sekitarnya.
Adapun yang paling diwanti-wanti adalah latto-latto bisa melukai siswa, seperti kepala bengkak, gigi atau rahang berdarah, dan seterusnya.
Contoh di atas bisa terjadi tanpa disengaja. Sedangkan dalam skala kecil bisa jadi siswa saling berebutan untuk memainkan latto-latto.
Ketika hal tersebut terjadi tentu dapat menimbulkan kekerasan di antara siswa tersebut.
Ketiga, memainkan latto-latto secara bersamaan menimbulkan kebisingan yang menggangu kondusifitas pembelajaran.
Jika siswa tidak dicegah untuk membawa dan atau memainkan latto-latto di sekolah maka lambat laun pasti akan mempengaruhi siswa yang lain untuk ikut memainkannya.
Ketika misalkan latto-latto dimainkan oleh 10 orang siswa, maka hal tersebut sudah berhasil membuat kebisingan yang mengganggu konsentrasi belajar.
Coba bayangkan jika hampir seluruh siswa yang berasal dari kelas yang sama memainkannya di dalam kelas secara bersama-sama.
Atau mungkin, jika saja ada 2/3 dari total keseluruhan murid yang ada di sekolah tersebut memainkan latto-latto secara bersamaan, maka terjadilah kebisingan yang luar biasa dan sangat mengganggu kenyamanan bersama.