Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK, Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Orangtua Wajib Tahu, Ada 2 Hal Mindset pada Proses Pelaporan Hasil Belajar Siswa

21 Desember 2022   09:23 Diperbarui: 22 Desember 2022   03:30 1765
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses pembagian rapor siswa kepada orangtua atau wali murid di sekolah (foto Akbar Pitopang)

Di kala rapor sudah berada di tangan orangtua, kemudian orangtua atau wali murid tersebut langsung membuka halaman laporan hasil pelajaran anaknya untuk semester yang telah lalu.

Kebanyakan yang saya perhatikan bahwa hal pertama kali yang orangtua akan lakukan adalah memperhatikan bagian nilai mata pelajaran berupa angka yang telah tertera di rapor.

Ada beberapa nilai mata pelajaran yang ditandai oleh orangtua misalnya nilai mata pelajaran pendidikan agama, matematika atau ilmu pengetahuan alam/sosial.

Kemudian, selanjutnya orangtua jelas akan bertanya tentang peringkat anaknya kepada guru.

Ya, memang benar bahwa untuk tampilan rapor yang berlaku saat ini tidak lagi mencantumkan peringkat anak di kelasnya. Hal ini bukan tanpa alasan bahwa khususnya pada Kurikulum Merdeka yang telah diimplementasikan ini, semua anak adalah istimewa dengan latar belakang kemampuan, bakat, profil belajar dan seterusnya.

Sistem peringkat kelas bisa saja diterapkan apabila seluruh siswa memiliki kemampuan yang sama.

Sedangkan yang kita tahu bahwa dalam satu kelas tersebut siswa memiliki latar belakang kemampuan yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain.

Ada anak yang lahir mata pelajaran matematika, namun kurang pada mata pelajaran olahraga. Ada anak yang kurang pada mata matematika, tapi sangat pintar dalam pelajaran agama. Dan seterusnya.

Jadi, seluruh siswa memiliki level kemampuan yang berbeda-beda. Semua itu disesuaikan dengan minat, motivasi, bakat dan potensi anak terhadap suatu mata pelajaran.

Oleh sebab itu, saat ini seharusnya yang ditanyakan oleh orangtua bukan lagi tentang peringkat. Namun yang perlu diketahui oleh orangtua adalah tentang ketuntasan anaknya pada suatu pelajaran yang nilainya telah tercantum di dalam rapor.

Mungkin masih sedikit orangtua yang peduli dengan deskripsi yang terdapat di dalam rapor anaknya. Padahal deskripsi ini sangat penting untuk dipahami oleh orangtua bahwasanya deskripsi tersebut menjelaskan tentang tuntas atau tidaknya anak dalam suatu mata pelajaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun