Jika jawabannya memang benar maka saya tinggal mendiktekan jawaban tersebut. Lalu siswa yang menuliskannya secara mandiri di lembar jawaban.Â
Sedangkan bila jawaban yang mereka sampaikan salah maka saya akan menerangkan mana jawaban yang benar.
Awalnya saya mengira bahwa dengan cara tersebut maka seluruh siswa dapat menyelesaikan ujiannya. Semestinya siswa sudah menuliskan jawaban yang disebutkan tadi di lembar jawaban.
Namun, ketika saya perhatikan kembali lembaran jawaban siswa ternyata masih saja ada beberapa siswa yang belum selesai mengerjakannya atau masih ada yang bolong-bolong lembar jawabannya.
Pada akhirnya saya mengulangi langkah yang saya jelaskan diatas tadi yakni dengan membacakan soal dan memverifikasi mana jawaban yang benar. Lalu, saya mendiktekan jawaban kepada siswa untuk mereka tulis di lembar jawabannya secara mandiri.
Tak lama setelah itu maka waktu ujian pun berakhir dan saya memungut kembali seluruh lembar soal dan jawaban yang ada pada siswa.Â
Selanjutnya saya mencoba kembali mencermati seperti apa jawaban yang telah dituliskan oleh siswa pada lembar jawabannya.
Saya menemukan ada sedikit kemajuan dari yang tadi awalnya lembar jawaban siswa masih ada yang bolong-bolong maka kini lembaran itu sudah terisi penuh.
Selain itu bagi siswa yang sudah bisa membaca dan memahami sebuah pertanyaan maka jawaban yang mereka tulis menjadi semakin sempurna.Â
Selebihnya, tetap saja ada siswa yang lembar jawabannya belum sempurna terisi secara penuh baik pada kolom jawaban untuk pertanyaan pilihan ganda maupun pertanyaan untuk jawaban isian.