3. Radio harus aktif melakukan liputan atau kegiatan citizen journalism.
Selama ini biasanya radio hanya membacakan berita yang disadur dari kanal mainstream. Namun hendaknya sebisa mungkin radio juga harus terjun ke lapangan untuk melakukan liputan atau kegiatan yang berbau citizen journalism.
Misalkan meliput kegiatan konser, pameran, eksibisi, atau lainnya. Sekaligus pada waktu yang bersamaan radio bisa berbincang-bincang atau mewawancarai beberapa orang yang hadir di acara tersebut.Â
Hal itu tentu akan membuat semua orang yang menyaksikannya saat itu menjadi tertarik untuk mendengarkan liputan kegiatan tersebut di radio yang bersangkutan.
4. Radio rutin bikin perlombaan dan giveaway.
Nah, yang paling menarik menurut saya adalah ketika radio melakukan kegiatan perlombaan dan bagi-bagi hadiah atau giveaway.
Beberapa radio yang sering saya dengarkan ketika di Jogja, sempat mengadakan kegiatan bertajuk sebuah perlombaan atau kompetisi. Sementara itu, banyak pula siaran radio yang menyelipkan kegiatan kuis atau semacamnya dengan ganjaran hadiah atau giveaway.
Strategi yang satu ini menurut saya sangat berpotensi sekali untuk menarik semakin banyak orang atau pendengar yang ingin terlibat dalam kegiatan perlombaan atau giveaway tersebut. Dengan melempar challenge atau tantangan maka para pendengar pasti akan semakin terangsang untuk terus mendengarkan siaran radio tersebut.
5. Radio secara aktif menyapa pendengar setia di media sosial.
Radio masa kini selayaknya agar bisa selalu aktif menyapa pendengarnya di media sosial. Yang terjadi saat ini memang hampir seluruh radio sudah memiliki akun di berbagai lintas media sosial. Hanya saja yang saya perhatikan adalah akun media sosial radio tersebut kebanyakan masih jarang untuk update memperbarui postingan serta status/story.
Sayang sekali rasanya jika pihak radio membiarkan akun media sosialnya seperti mati suri atau sepi layaknya pemakaman.