Merdeka belajar dan merdeka mengajar bagi siswa dan guru.
Selanjutnya, untuk memenuhi kebutuhan para guru akan ruang untuk belajar, berkarya, dan berkolaborasi mensukseskan Implementasi Kurikulum Merdeka maka hadirlah Platform Merdeka Belajar (PMM).Â
Mengumandangkan semangat belajar ala guru dan sekolah penggerak
Kemendikbud hingga kini masih senantiasa membuka kesempatan bagi para guru untuk mengikuti program-program yang mendukung kapasitas guru seperti program Calon Guru Penggerak (CGP) dan program Pendidikan Profesi Guru (PPG).
Sekarang sudah ada 50.000 guru penggerak namun Kemendikbud masih akan terus mendorong agar makin banyak guru di seluruh penjuru nusantara menjadi Guru Penggerak untuk memimpin roda perubahan dalam poros Pendidikan Indonesia.
Ada hal yang menarik bagi penulis bahwasanya Guru Penggerak akan disiapkan untuk bisa menjadi Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah, para inovator di sekolah dan lingkungan sosial budaya sekitarnya.
Secara pasti, melalui pendidikan Guru Penggerak dan pencetusan Sekolah Penggerak ini bercita-cita bagaimana guru berusaha memacu kekurangan atau ketertinggalan kemampuan diri sehingga mendorong peribadi guru untuk terus berkarya dan berinovasi.
Menata diri guru menjadi versi terbaik bersama asa dan harapan
Guru akan selalu berusaha memantaskan diri dengan selalu bersikap terbuka terhadap proses perubahan.
Saat ini, penulis mengamati fenomena banyaknya guru muda yang datang menggantikan para guru senior yang sudah memasuki masa pensiun atau purna bakti di lingkungan satuan pendidikan penulis mengabdikan diri.
Guru muda ini baik yang berstatus sebagai ASN maupun yang masih honorer memiliki kompetensi dan kapasitas yang berbeda pula tentunya.Â
Di era digitalisasi pendidikan yang telah berlaku saat ini tingkat penguasaan guru terhadap kompetensi yang dibutuhkan misalkan terhadap penguasaan IT, jelas sangat dibutuhkan.