Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Hari Guru Nasional 2022: Transformasi Guru Wujud Pendidikan yang Memerdekakan

25 November 2022   00:10 Diperbarui: 25 November 2022   02:00 1388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tuntutan tugas dan tanggung jawab guru selanjutnya adalah bagaimana caranya agar implementasi Kurikulum Merdeka dapat diwujudkan dengan penuh tanggung jawab dan dedikasi.

Kurikulum Merdeka resmi diimplementasikan di satuan pendidikan yang sudah mendaftar yang dimulai sejak awal Tahun Pelajaran 2022-2023, Juli yang lalu.

Kurikulum Merdeka hadir untuk memerdekakan peserta didik dari belenggu proses pendidikan yang selama ini yang mungkin belum akomodatif terhadap esensi yang dibutuhkan siswa.

Sebagai bentuk upaya untuk memerdekakan peserta didik ini maka dalam Kurikulum Merdeka terdapat Asesmen Diagnostik yang berguna untuk memetakan kemampuan peserta didik secara kognitif serta kesiapan mereka dalam proses transfer ilmu pengetahuan dan keterampilan.

Setelah dilakukannya Asesmen Diagnostik maka selanjutnya guru akan berupaya menghadirkan Pembelajaran Berdiferensiasi.

Upaya guru mewujudkan pendidikan yang memerdekan dalam proses pembelajaran peserta didik (foto Akbar Pitopang)
Upaya guru mewujudkan pendidikan yang memerdekan dalam proses pembelajaran peserta didik (foto Akbar Pitopang)

Jenis model pembelajaran yang satu ini berupaya bagaimana mempersembahkan proses pembelajaran yang mampu menjembatani level kemampuan siswa yang berbeda-beda. Walaupun kemampuan siswa tidaklah sama, namun semuanya istimewa.

Untuk itu guru perlu memperbarui cara mengajar, strategi, proses pembelajaran dan asesmen, serta yang lainnya demi menciptakan iklim pembelajaran yang dicita-citakan oleh adanya Kurikulum Merdeka ini.

Gaya mengajar atau strategi pembelajaran yang dihadirkan oleh guru tentu disesuaikan oleh kebutuhan siswa dengan berorientasi kepada kemampuan lulusan untuk memiliki daya saing terhadap perkembangan zaman.

Kita pasti menyadari bahwa proses pembelajaran yang ada di sekolah saat ini sudah jauh berbeda dengan apa yang kita jumpai saat kita mati sekolah di zaman dulu.

Maka untuk itulah kurikulum harus berubah demi menyesuaikan kebutuhan peserta didik pada setiap zamannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun