Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Akun ini dikelola Akbar Fauzan, S.Pd.I

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Bakal Terjadi Transfer Aset Bila Resesi 2023, Bisakah Dijadikan Peluang?

13 November 2022   01:10 Diperbarui: 28 November 2022   12:34 1001
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ekosistem pembayaran digital. (Dok WAWE via Kompas.com)

Pemerintah telah melempar isu ke masyarakat tentang kemungkinan ancaman terjadinya resesi pada tahun 2023 mendatang.

Walaupun menurut pengamat ekonomi memprediksi perekonomian indonesia malah akan tetap mengalami kemajuan pesat dan tak terpengaruhi oleh ancaman krisis sebagaimana yang dimaksud oleh pemerintah.

Mungkin pihak pemerintah punya alasan mengapa terkesan seperti pesimistis menghadapi tahun ekonomi pada 2023. 

Walaupun kemungkinan situasi ketika terjadi resesi hampir sama dengan situasi ekonomi di masa pandemi. Pada akhirnya kita semua berhasil melewatinya. Alhamdulillah.

Namun demikian, sebagaimana resesi dan krisis yang ditakuti oleh semua orang. Kita tentu berharap bahwa resesi hanya sebuah omong kosong tanpa memporak-porandakan situasi ekonomi.

Bila memang terjadi resesi maka mulai dari sekarang kita semua perlu belajar mengelola keuangan dengan bijak dan cerdas. Serta mempersiapkan amunisi guna menghadapi situasi pelik yang akan dialami.

Walaupun 2023 tidak lama lagi, namun tidak ada kata terlambat bagi kita untuk memulai menata strategi keuangan agar lebih terarah dan mensejahterakan walau sedang dalam situasi yang sulit untuk dilalui oleh semua orang.

Sebelumnya, penulis sudah menyinggung 4 cara yang harus kita lakukan guna mempersiapkan diri menghadapi resesi. Silahkan informasi detailnya disini.

Walaupun banyak banget yang bilang tahun 2023 itu bakal gelap karena terjadinya krisis tapi kamu harus ingat bahwa akan banyak sekali tercipta orang kaya baru.

Inilah suatu fenomena yang pasti akan terjadi saat telah terjadinya resesi dan atau krisis ekonomi.

Pasalnya, karena uang itu akan selalu mengalir ke aset yang dinilai baik dan memberikan impact yang baik pula terhadap aset yang kita ambil.

Contoh konkret adalah properti dan beberapa aset potensial lainnya akan terkoreksi dan dengan kata lain akan mengalami drop atau harganya turun dan percayalah itu pasti terulang.

So, kalau memang beneran terjadi krisis maka bersiaplah untuk membeli aset potensial yang terkoreksi yang berasal dari orang yang tidak siap menghadapi resesi ini.

Orang yang tadi sudah menjual asetnya sebenarnya akan kehilangan uangnya karena prinsip uangnya akan berpindah ke orang yang siap tadi.

Ilustrasi perpindahan kepemilikan aset properti. (www.shutterstock.com via Kompas.com)
Ilustrasi perpindahan kepemilikan aset properti. (www.shutterstock.com via Kompas.com)

Menurut kamu, kalau memang terjadi krisis maka aset apa yang sebaiknya dibeli?

Kalau bagi penulis sendiri menilai aset potensial yang akan berpindah tangan adalah aset properti.

Ini sudah penulis alami sendiri semasa pandemi yang gambarannya akan mirip dengan suasana resesi.

Dimana aset properti harganya terkoreksi dan menimbulkan banyak orang yang pada awalnya hanya menjadikan aset properti sebagai investasi kemudian menjualnya kepada orang yang memang membutuhkan aset properti dan telah menyiapkan budgeting jauh-jauh hari.

Lalu, sebuah hal yang sangat perlu disiapkan adalah dana cash untuk melakukan proses transaksi.

resesi ekonomi yang mengancam dunia pada tahun 2023 maka siapkan cash money untuk mengatasi transfer aset (Sumber: Forbes/Getty Image via Kompas.com)
resesi ekonomi yang mengancam dunia pada tahun 2023 maka siapkan cash money untuk mengatasi transfer aset (Sumber: Forbes/Getty Image via Kompas.com)

Dana cash yang dimaksud tidak hanya dalam bentuk liquid berupa uang tunai. melainkan dana yang tersimpan di tabungan dan bisa digunakan secara langsung juga disebut sebagai dana cash tersebut.

Transaksi digital bisa menjadi jalan yang bisa ditempuh guna memudahkan proses transaksi di masa resesi yang lagi-lagi itu semua sudah kita amalkan ketika masa pandemi Covid-19 hingga saat ini.

Semoga informasi ini berguna bagi kita sebagai gambaran untuk melakukan pemulihan ekonomi pasca pandemi dan mempersiapkan diri terhadap kemungkinan terjadinya resesi.

*****

Salam berbagi dan menginspirasi.

Akbar Pitopang untuk Kompasiana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun