Saat itu kami para peserta yang hadir di ruangan ikut menyaksikan cuplikan video-video yang memperlihatkan kejadian kecelakaan yang sering dialami oleh anak, orangtua maupun masyarakat karena tidak fokus dalam berkendara.
Sedangkan yang lainnya lebih banyak dipengaruhi oleh human error dan keadaan tidak mampu mengendalikan laju kecepatan kendaraan sehingga terjadilah kecelakaan.
Selain materi yang dipaparkan oleh pihak kepolisian tersebut benar-benar sesuai dengan kondisi yang sering kita temui di lapangan.Â
Para peserta juga diberi kesempatan untuk bertanya mengenai berbagai hal tentang bagaimana mengupayakan sikap cerdas dalam berlalu lintas ini.Â
Padahal banyak sekali kita jumpai berbagai fenomena kasus kecelakaan yang tidak sinkron dengan materi keselamatan berlalu lintas yang telah diterangkan tersebut.
Terlepas dari kurang tegasnya aturan berlalu lintas di negeri ini yang masih membolehkan anak dibawah umur, remaja dan anak sekolahan mengendarai motor sendiri di jalan raya tanpa pengawasan yang ketat mengenai hal itu.
Para orangtua diluar sana hanya mengajari anaknya tentang bagaimana caranya untuk mahir berkendara namun lupa membekali anaknya tentang bagaimana mewujudkan perilaku cerdas berlalu lintas.
Wawasan dan pengetahuan tentang pentingnya menjaga keselamatan dengan cara berkendara di jalan raya secara cerdas dan bijaksana ini dapat ditekankan pula dalam dunia pendidikan.
Sekolah dapat menyampaikan materi tentang cerdas berlalu lintas ini kepada peserta didik dalam pelajaran PKN.
Disamping itu, sekolah juga perlu mensosialisasikan bagaimana cara cerdas berlalu lintas ini kepada para orangtua/wali murid, masyarakat, dan stakeholder.
Sebuah fenomena sekaligus menjadi dilema tersendiri di negeri ini bahwa kini emak-emak bertugas mengantar dan menjemput anak sekolah. Sedangkan bagi siswa di bangku SMP dan SMA/SMK, kini sudah jamak yang membawa motor sendiri ke sekolah.