Pada akhir Oktober hingga awal November ini untuk jenjang pendidikan khususnya SD telah dijadwalkan oleh pusat untuk melaksanakan kegiatan ANBK (Asesmen Nasional Berbasis Komputer).
Kegiatan rutin tahunan ini dilaksanakan sebagai bentuk penilaian proses pembelajaran secara keseluruhan dalam lingkup sekolah.Â
Kegiatan asesmen ini hanya dikerjakan oleh siswa kelas 5 yang telah terpilih secara acak oleh pusat (Kemendikbud).
Pada artikel sebelumnya kami telah berbagi pengalaman terkait beberapa kendala yang dialami ketika pelaksanaan ANBK ini. Salah satu kendala mendasar yang dihadapi terkait ketersediaan perangkat komputer atau laptop.
Seharusnya pelaksanaan ANBK ini akan lebih mudah dilalui jika ditunjang oleh perangkat khusus yang telah disiapkan oleh pusat yakni dengan Chromebook.Â
Karena pada setiap unit Chromebook sudah dipasang aplikasi Exam Browser yang secara khusus disiapkan untuk ANBK.
Sebelumnya pemerintah telah mendistribusikan perangkat Chromebook ini ke daerah. Semua sekolah yang ada di daerah biasanya akan memperoleh Chromebook ini yang didistribusikan oleh Dinas Pendidikan setempat.
Tapi tak semua sekolah memperoleh Chromebook sesuai jumlah peserta ANBK dalam satu sesi yakni sebanyak 15 orang.
Hal itulah yang dialami oleh sekolah kami hanya kebagian 3 buah Chromebook dan 3 buah infocus. Sedangkan di sekolah lain ada yang sempat kebagian 15 buah Chromebook karena diterima pada tahap awal pendistribusiannya.
Maka untuk itulah sekolah yang kekurangan Chromebook terpaksa harus menyediakan fasilitas komputer atau laptop secara mandiri.Â
Untuk pelaksanaan ANBK tahun lalu serta pelaksanaan gladi pada beberapa waktu yang lalu, sekolah masih menyediakan laptop secara mandiri dengan bantuan dan kerjasama dari orang tua/ wali murid.
Namun tak semua perangkat laptop yang dipinjamkan oleh orangtua atau wali murid available dengan aplikasi ANBK yang telah diciptakan oleh pusat.
Karena hal ini disesuaikan dengan spesifikasi laptop yakni 32 bit atau 62 bit yang disandingkan pula dengan aplikasi ANBK sesuai dengan spesifikasi laptop.
Untuk pelaksanaan gladi ANBK beberapa waktu yang lalu saja ada 3 laptop yang tidak bisa digunakan untuk ANBK ini. Walaupun teknisi dan proktor sudah berjibaku untuk meng-instal aplikasi tersebut. Namun tetap saja sistem keamanan dari laptop tersebut tidak bisa ditembus.
Jadi, itulah kendala dalam proses pelaksanaan ANBK di sekolah yang cukup meresahkan.
Sekolah kami melaksanakan ANBK tahun ini yakni pada gelombang IV tanggal 2-3 November 2022.
Alhamdulillah, sekolah dapat terhindar dari permasalahan laptop yang tidak support ini lantaran sekolah kami berhasil meminjam Chromebook dari sekolah lain yang kebetulan sudah duluan selesai melaksanakan ANBK.
Salah satu sekolah di lingkungan kecamatan yang sama sudah selesai melaksanakan ANBK dengan adanya jumlah Chromebook yang memadai.
Oleh sebab itu, sekolah kami memutuskan untuk meminjam Chromebook ke sekolah tersebut.
Sekolah kami melakukan peminjaman ini sesuai prosedur yang semestinya dengan menyerahkan Surat Pengantar yang dikeluarkan oleh Kepala Sekolah.
Selanjutnya kami selaku teknisi dan proktor menjemput Chromebook ke sekolah tersebut.
Tak lupa kami memastikan jumlah Chromebook dengan melakukan pengecekan unit beserta alat charger-nya satu persatu dengan membuka kotaknya masing-masing.
Hal ini guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan jika misalkan sekolah tidak terlebih dahulu dilakukan pengecekan unit.
Setelah semua unit dipastikan lengkap maka selanjutnya kami langsung membawa Chromebook tersebut ke sekolah kami.
Pada H-1 pelaksanaan ANBK, kami sudah melakukan pengaturan koneksi untuk setiap unit Chromebook yang akan dipakai untuk ANBK sehingga pada hari pelaksanaannya perangkat bisa langsung digunakan dengan lancar.
Pelaksanaan ANBK ini bukan untuk mencari sekolah mana yang terbaik diantara sekolah lainnya. Melainkan sebagai evaluasi sekolah agar proses pembelajaran dapat ditingkat lagi secara maksimal.
Oleh sebab itu, tidak ada salahnya jika antar sekolah bekerja sama dengan saling support meminjamkan perangkat Chromebook untuk sekolah lain guna mensukseskan pelaksanaan ANBK.
Akhirnya dengan adanya kerja sama ini sekolah kami dapat melewati proses ANBK tanpa kendala berarti.
Hanya kendala jaringan internet saja yang tiba-tiba mengalami connect-disconnect namun bisa diupayakan kembali setelah menunggu beberapa saat hingga internet kembali pulih.
Terhadap apa yang telah ditempuh oleh sekolah dengan cara saling meminjamkan Chromebook ini telah memberikan manfaat diantaranya:
1. Mempererat relasi atau hubungan baik antar sekolah maupun antar sesama warga sekolah baik secara personal maupun secara komunitas,
2. Menghindari terjadinya persaingan yang tidak sehat antar sesama sekolah padahal tujuannya satu yakni memajukan dunia pendidikan di Indonesia,
3. Dapat saling berbagi pengalaman dalam pelaksanaan ANBK maupun berbagi dalam hal-hal positif lainnya di dunia pendidikan,
4. Menunjukkan kepada orangtua atau wali murid, masyarakat maupun para stakeholder bahwa antar sekolah dapat menjalin hubungan baik. Oleh sebab itu para orangtua tidak etis jika suka membangga-banggakan sekolah anaknya.
5. Penguatan dimensi P5 juga dapat dilakukan antar sekolah yakni dimensi 'gotong-royong'.
***
Demikianlah secuil kisah menarik dalam pelaksanaan ANBK yang dialami oleh sekolah kami pada tahun ini.
Semoga informasi ini bermanfaat dan menambah wawasan untuk sekolah lain agar bagaimana menyelesaikan kendala yang sama yang mungkin juga dialami oleh sekolah lain.
Dengan begitu semua sekolah dapat melaksanakan ANBK ini dengan sukses dan lancar jaya demi kemajuan sistem pendidikan nasional.
*****
Salam berbagi dan menginspirasi.
Akbar Pitopang untuk Kompasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H