Akhirnya sekolah kami bisa kembali mengadakan kegiatan ini setelah dua tahun terhenti lantaran adanya pandemi.
Pertama sekali diawali dengan pawai yang melibatkan peserta didik, guru dan para orang tua yang melintasi rute jalan umum start dari gerbang sekolah menuju bundaran pertigaan yang tak jauh dari sekolah lalu kembali lagi ke sekolah untuk finish.
Seluruh peserta didik yang ditemani oleh orang tuanya ikut kegiatan pawai ini. Begitu pula para guru dan Kepala Sekolah juga ikut pawai menyemangati para peserta pawai.
Peserta didik memang dianjurkan untuk mengenakan pakaian adat. namun diantara peserta didik banyak juga yang memilih menggunakan kostum selain baju adat.
Pada saat pawai ini kami mendengar celotehan "emak-emak" yang notabene merupakan para orang tua atau wali murid kami yang sedikit kewalahan untuk jalan kaki. salah satu emak-emak ini mengatakan bahwa jalan kaki bikin lelah karena orang Indonesia memang tidak terbiasa melakukannya apalagi para ibu rumah tangga seperti mereka.
Mendengar hal tersebut, penulis langsung teringat topik hangat di Kompasiana tentang budaya jalan kaki orang Indonesia yang ramai dibahas oleh para Kompasianer tempo hari.
Walaupun sedikit bikin capek dan keringat mengalir cukup deras lantaran pawai baru dimulai pada pukul 08.00 WIB.
Yang penting tetap semangat!!
Kita lanjutkan kegiatannya, ya..!
Nah, ketika semua peserta pawai tadi memasuki kawasan sekolah, dilanjutkan para tamu kehormatan dan pejabat yang diundang sudah mulai berdatangan dan menempati tempat yang telah disediakan.
Tak lama setelah itu langsung dilaksanakan kegiatan fashion show menggunakan baju adat oleh dua sepasang perwakilan masing-masing kelas yang berjumlah 12 rombel.