Setelah menghadapi cobaan berat selama pandemi, sepertinya para pelaku UMKM perlu sekali lagi mewaspadai ancaman resesi ekonomi di tahun 2023.
Pandemi yang terjadi selama ini telah membawa dua hal yang berbeda tentang UMKM. di satu sisi, pandemi memang membuat pelaku UMKM banyak yang menjerit karena produktivitas yang terganggu akibat pola transaksi yang dibatasi dan berubah dengan cara yang berbeda.
Sedangkan di sisi lainnya, akibat pandemi malah semakin banyak pelaku UMKM yang bermunculan dan bahkan merintis jalan kesuksesan.
Penulis sendiri memang tidak punya UMKM, akan tetapi bergabung menjadi reseller salah satu UMKM yang dulu hadir di zaman pandemi dan bisa dikatakan telah meraih kesuksesan hingga kini.
Penulis menjadi reseller salah satu UMKM yang bergerak di bidang kuliner yang berdomisili di daerah Jawa Barat. UMKM tersebut dari yang awalnya hanya buka stand saat ada event-event, kini sudah punya restoran sendiri.
Akan tetapi untuk dapat bertahan dalam dunia bisnis UMKM memanglah tidak gampang atau tidak semudah membalikkan telapak tangan begitu saja.
Agar dapat terus bersaing diperlukan strategi yang baik supaya UMKM Indonesia berdaya tahan menghadapi tantangan krisis di depan.Â
Nah, sesuai dengan pengalaman dan menelusuri secara langsung bagaimana cara UMKM tersebut dapat mengukuhkan posisinya di tengah pandemi. Maka berikut ini adalah cara yang telah dilakukan UMKM tersebut yang patut untuk kita cermati.
Pertama, Inovasi.
UMKM yang penulis maksud ini bergerak di bidang kuliner kekinian ala korea. menu makanan yang ditawarkan berupa makanan-makanan korea yang populer di kalangan para pecintanya di Indonesia.
Sebagaimana yang kita tahu bahwa pasar industri budaya pop korea memang menyasar Indonesia secara masif dan besar-besaran.Â