Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Best Teacher 2022 dan Best In Specific Interest Nominee 2023 | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

5 Langkah Hebat UMKM untuk Strategi Hadapi Resesi 2023

13 Oktober 2022   00:56 Diperbarui: 13 Oktober 2022   00:58 695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah menghadapi cobaan berat selama pandemi, sepertinya para pelaku UMKM perlu sekali lagi mewaspadai ancaman resesi ekonomi di tahun 2023.

Pandemi yang terjadi selama ini telah membawa dua hal yang berbeda tentang UMKM. di satu sisi, pandemi memang membuat pelaku UMKM banyak yang menjerit karena produktivitas yang terganggu akibat pola transaksi yang dibatasi dan berubah dengan cara yang berbeda.

Sedangkan di sisi lainnya, akibat pandemi malah semakin banyak pelaku UMKM yang bermunculan dan bahkan merintis jalan kesuksesan.

Penulis sendiri memang tidak punya UMKM, akan tetapi bergabung menjadi reseller salah satu UMKM yang dulu hadir di zaman pandemi dan bisa dikatakan telah meraih kesuksesan hingga kini.

Penulis menjadi reseller salah satu UMKM yang bergerak di bidang kuliner yang berdomisili di daerah Jawa Barat. UMKM tersebut dari yang awalnya hanya buka stand saat ada event-event, kini sudah punya restoran sendiri.

Akan tetapi untuk dapat bertahan dalam dunia bisnis UMKM memanglah tidak gampang atau tidak semudah membalikkan telapak tangan begitu saja.

Agar dapat terus bersaing diperlukan strategi yang baik supaya UMKM Indonesia berdaya tahan menghadapi tantangan krisis di depan. 

Nah, sesuai dengan pengalaman dan menelusuri secara langsung bagaimana cara UMKM tersebut dapat mengukuhkan posisinya di tengah pandemi. Maka berikut ini adalah cara yang telah dilakukan UMKM tersebut yang patut untuk kita cermati.

Pertama, Inovasi.

UMKM yang penulis maksud ini bergerak di bidang kuliner kekinian ala korea. menu makanan yang ditawarkan berupa makanan-makanan korea yang populer di kalangan para pecintanya di Indonesia.

Sebagaimana yang kita tahu bahwa pasar industri budaya pop korea memang menyasar Indonesia secara masif dan besar-besaran. 

Maka tak heran jika makanan korea banyak digemari oleh masyarakat. demi menyesuaikan dengan lidah orang Indonesia maka pelaku UMKM melakukan inovasi. 

Walau beberapa bagian telah dilakukan modifikasi, namun dengan langkah inovasi yang dilakukan tersebut membuat produknya sangat digemari oleh masyarakat.

UMKM ini juga sudah mengurus perizinan dan status halal sehingga masyarakat tidak ragu untuk menikmatinya.

Produknya dikemas secara aman dan dapat bertahan lama sesuai batas waktu yang telah ditentukan asalkan disimpan di lemari pendingin.

Konsepnya memang menikmati makanan korea secara instan namun tetap lezat dengan bahan-bahan yang bebas dari pengawet makanan.

Sehingga produk makanan korea dari UMKM ini memang banyak digemari oleh para pecinta makanan korea di luar sana.

Kedua, Promosi.

Semua jenis UMKM agar dapat bersaing dan bertahan dalam segala gempuran tentu wajib melakukan promosi.

Sepertinya tidak ada UMKM yang tidak melakukan promosi baik secara offline maupun online.

Apalagi saat ini dunia sudah semakin maju dengan teknologi informasi dan komunikasi yang berimbas kepada bagaimana para pelaku UMKM mempromosikan produknya kepada khalayak di dunia maya.

Di masa pandemi, promosi UMKM secara daring memang terbukti sangat ampuh menarik minat dan rasa penasaran para calon pembeli.

Media sosial memegang peranan yang sangat vital dan penetrasinya sangat tinggi untuk mendorong terjadinya transaksi jual-beli.

UMKM ini pun juga memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan produknya di berbagai platform yang populer dan banyak diminati masyarakat saat ini.

Ketiga, Kolaborasi.

Selain gencar melakukan promosi barang atau produknya, pelaku UMKM juga ikut mengajak masyarakat umum bergabung menjadi reseller. 

Keberadaan reseller ini sangat bermanfaat bagi para pelaku UMKM agar usahanya cepat terkenal dan produknya bisa laris manis di pasaran.

Dengan sistem yang saling menguntungkan atau simbiosis mutualisme antara pelaku UMKM dengan reseller, membuat usaha UMKM ini berkembang secara pesat.

UMKM ini menerapkan aturan menjadi reseller yang cukup ketat sehingga para reseller dapat serius dalam melakukan transaksi jual-beli produk.

UMKM ini tidak sekedar mendorong para reseller agar dapat menjual produk sebanyak mungkin. Namun juga membekali para reseller dengan ilmu dan wawasan tentang dunia marketing yang sehat dan bijaksana sehingga cara promosi yang dilakukan bisa lebih manusiawi dan tepat sasaran.

Keempat, Evaluasi. 

Agar bisnis dapat terus berjalan dengan baik maka para pelaku UMKM perlu melakukan evaluasi dalam berbagai aspek. tujuan dilakukannya evaluasi ini adalah untuk memperbaiki kekurangan dan atau kelemahan yang dapat menghambat berkembangnya UMKM.

Antara reseller dengan owner perlu bertukar pikiran terkait apa saja kendala yang dihadapi dalam menjual produk UMKM.

Cara evaluasi yang sempat kami ikuti yakni dengan cara diskusi atau sharing session via Zoom Meeting pada waktu yang telah ditentukan dan dilakukan secara berkala.

Melalui evaluasi ini pula dapat diketahui apa saja keluhan atau komplain dari pelanggan sehingga bisa sama-sama dicarikan solusinya.

Tidak ada UMKM yang bisa maju tanpa masukan dan komplain dari pelanggannya.

Dengan adanya evaluasinya maka UMKM dapat terus berbenah agar kedepannya semakin solid untuk dapat menggerakkan roda bisnisnya dengan lancar jaya.

Kelima, Konsistensi.

Maju atau tidaknya sebuah UMKM tergantung dari bagaimana caranya untuk bertahan secara konsisten.

Keempat langkah diatas yakni inovasi, promosi, kolaborasi dan evaluasi harus dapat dilakukan secara terus-menerus dan berkelanjutan. 

Untuk dapat menjalankan bisnis UMKM harus dilakukan dari hati yang ikhlas dan sesuai passion.

Karena banyak UMKM yang gulung tikar hanya karena tidak mau dan tidak mampu mempertahankan bisnisnya ketika ada tantangan yang menghadang.

Konsistensi ini dapat dicapai dengan cara kerja keras dan kerja cerdas.

Maka dengan konsistensi itulah UMKM yang penulis maksud dapat bertahan dan semakin maju hingga kini.

Dari yang awalnya hanya berjualan dengan cara membuka lapak atau tenda stan ketika ada event-event, kini sudah punya restoran sendiri bahkan sudah berhasil membuka cabang. salut deh pokoknya.

Itulah strategi jitu yang harus dilakukan para pelaku UMKM agar dapat terus memajukan usahanya.

Strategi diatas cukup ampuh karena buktinya sudah ada dan nyata sekali kesuksesan yang telah diraihnya.

Semoga dengan menerapkan 5 strategi diatas, UMKM dapat bertahan menghadapi ancaman resesi pada 2023 mendatang.

Ayo maju terus UMKM yang ada di Indonesia, semua pasti bisa!

*****

Salam berbagi dan menginspirasi.

Akbar Pitopang untuk Kompasiana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun