Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Akun ini dikelola Akbar Fauzan, S.Pd.I

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sadari Kondisi Jiwa dengan "Self Approach" dan 6 Cara Menjaga Kesehatan Mental

10 Oktober 2022   14:46 Diperbarui: 12 Oktober 2022   09:19 659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbagai model tanggapan dari orang lain baik itu bersifat positif maupun negatif hendaknya tidak terlalu menjadi beban pikiran di dalam diri kita masing-masing. Jika misalkan orang lain memuji dan mengagung-agungkan kita maka hendaklah kita tidak terbuai dengan pujian tersebut. 

Janganlah kita haus akan pujian. Karena jika tujuan kita untuk mencari pujian dari orang lain, ketika kita gagal dan orang lain mencaci maki tentu hal tersebut akan mempengaruhi kesehatan jiwa kita. Sebaliknya kita jadikan pujian tersebut sebagai racikan semangat agar kembali termotivasi untuk mencapai sesuatu hal yang baik kedepannya.

Karena terkadang banyak manusia saat ini yang tidak tulus dalam memuji seseorang. Ketika berhadapan langsung ia memuji kita seakan-akan membuat kita seperti berada di atas angin. Padahal di belakang kita ia malah menjelek-jelekkan. Sehingga tidak sesuai dengan apa yang telah ia sampaikan kepada kita saat berhadapan tadi.

Begitu pula dengan respon negatif dari orang lain tentang segala sesuatu menyangkut diri kita. Hendaknya kita tidak terlalu memikirkan omongan atau penilaian buruk dari orang lain.

Kita tentu tidak bisa memaksakan orang lain untuk memberikan feedback yang positif kepada diri kita.

Sehingga ketika ada orang lain yang menilai negatif, hal tersebut tidak serta merta membuat kita merasa down atau ngedrop.

Jadikan pula penilaian negatif dari orang lain sebagai bahan referensi bagi kita untuk terus memperbaiki diri.

Terkadang cara orang lain menilai kita walaupun kita menilainya negatif namun sebenarnya bisa jadi hal tersebut bentuk kepeduliannya terhadap diri kita. Hanya caranya saja yang mungkin kurang tepat. 

Kita harus bisa bersikap wajar terhadap segala bentuk respon dari orang lain dan mampu memaklumi hal tersebut secara sadar.

Apa yang terjadi di dunia ini pasti akan menimbulkan dua hal yang tidak bisa dipisahkan yakni respon positif dan respon negatif.

Dengan menyadari hal di atas dengan penuh kesadaran maka dapat menjaga kesehatan jiwa seseorang serta lebih terpelihara dari berbagai spektrum yang dapat mempengaruhi konduktivitas jiwa seseorang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun