Maka untuk menghindari kemungkinan buruk yang akan terjadi, solusinya adalah ASI harus terus-menerus mengalir dengan baik walaupun bayi belum memiliki rasa haus atau lapar dengan intensitas yang tinggi.
Yakni dengan cara dipompa secara konsisten dan berkelanjutan.
Maka hari itu juga kami langsung bergegas menuju toko yang menjual perlengkapan ibu dan bayi guna membeli alat pompa ASI atau breast pump.
Karena suasana yang kami rasakan saat itu cukup mencekam maka tanpa berpikir panjang atau tanpa mencari informasi melalui internet terlebih dahulu, kami malah langsung memberi alat pompa ASI tersebut.
Ketika sampai di toko dan menjumpai pramuniaganya yang kemudian kami direkomendasikan salah satu alat pompa ASI elektrik dengan hanya satu pump --- yang ketika sudah dibeli dan dibawa pulang malah kepikiran mengapa tidak beli yang dual pump.
Mungkin saat itu pramuniaga menyodorkan barang sesuai budget yang kami sampaikan.Â
Lagipula pompa elektrik yang sudah terbeli tersebut cukup baik dan tahan lama bertahan hingga kini usia bayi kami pada November ini sudah genap 3 tahun.
Disamping itu, pompa elektrik yang satu ini juga dilengkapi dengan fitur pompa manual. Sehingga jika misalkan daya baterainya low dan sedang perlu keluar rumah dan atau sedang tidak sempat pula untuk melakukan pengisian daya baterai maka tentu bisa memanfaatkan pompa manual.
Karena alasan itulah akhirnya penulis memilih alat pompa ASI diatas.
Setelah alat pompa ASI dibeli lalu disterilkan, maka selanjutnya alat tersebut langsung dicoba atau digunakan untuk memompa ASI.