Pagi ini ketika kami membuka media sosial, ternyata timeline dibanjiri dengan pemberitaan mengenai tragedi di stadion kanjuruhan malang yang memakan korban jiwa yang tak sedikit hingga ratusan nyawa melayang sia-sia.
Tragedi yang terjadi semalam di stadion kanjuruhan menambah daftar panjang peristiwa kerusuhan yang terjadi di arena lapangan sepak bola yang memakan korban jiwa.
Sungguh kejadian kali ini semakin menjadikan dunia sepak bola diliputi oleh penilaian negatif dan memperburuk citra sepak bola nasional di mata masyarakat dan dunia.
Laga sepak bola yang sejatinya menjadi sebuah olahraga yang sifatnya sebagai hiburan bagi masyarakat, suporter dan penonton yang menyaksikan. malah berakhir menjadi sebuah momen "final destination" yang sangat mengerikan.
Timbul banyak pertanyaan di kalangan masyarakat tentang mengapa laga pertandingan sepak bola terus-menerus memakan korban.
Siapakah yang harus disalahkan?
Banyak hal sebenarnya yang perlu dicermati mengenai apa saja elemen yang menjadi faktor terjadinya kerusuhan di stadion sepak bola yang memakan korban.
Fanatisme suporter dan rendahnya kualitas SDM
Sepak bola memang sangat identik dengan fenomena fanatisme di kalangan para penggemarnya.
Banyak sekali orang di luar sana yang sangat menggandrungi sepak bola bahkan rela mengorban jiwa dan harta benda.
Tidak hanya masyarakat biasa di tanah air yang tergila-gila dengan sepak bola. melainkan masyarakat luar di seantero dunia dari berbagai kalangan juga mengalami fanatisme terhadap sepak bola.